Jatuh tersungkur di atas ring, petinju Patrick Day akhirnya tewas gegar otak. Tindakan operasi tak mampu menyelamatkan nyawanya. Ini kisahnya
DARA | CHICAGO – Jatuh tersungkur di atas ring, Patrick Day, petinju Amerika Serikat tewas setelah bertanding melawan Charles Conwell, Wintrust Arena, Chicago, akhir pekan lalu.
Promotor Lou DiBella mengatakan, petinju kelas welter super berusia 27 tahun itu telah menjalani operasi darurat setelah dipukul KO Conwell.
Patrick Day mengalami koma menyusul operasi di rumah sakit Northwestern Memorial. Namun, ia sudah tidak sadarkan diri sejak dari ring dan dibawa menggunakan tandu, setelah kalah KO pada ronde ke-10.
Patrick Day dijatuhkan Conwell pada ronde keempat dan kedelapan, kemudian Conwell mendaratkan tangan kanannya pada ronde ke-10 yang menyebabkan Day jatuh.
Beberapa detik kemudian Conwell mengguncang Day dengan hook kiri kuat yang berakibat Day jatuh ke belakang dan kepalanya memantul pada kanvas. Wasit Celestino Ruiz menghentikan pertarungan pada satu menit 46 detik ronde tersebut.
Day berbaring di kanvas selama beberapa menit. Mendapat perawatan medis sebelum dibawa keluar dari ring.
Day adalah petinju ketiga yang meninggal karena cedera yang diderita di atas ring tahun ini.
Sebelumnya, petinju Argentina Hugo Santillan meninggal setelah pertarungan di San Nicolas, di utara Buenos Aires, Juli 2019.
Kematian Santillan terjadi hanya dua hari setelah petarung Rusian Maxim Dadashev meninggal karena cedera otak yang diderita dalam pertarungan di Maryland.
Dalam pernyataannya, Rabu, DiBella mengatakan ia berharap kematian Day akan mendorong otoritas AS untuk mengadopsi standar keselamatan yang lebih ketat.
“Menjadi sangat sulit untuk menjelaskan atau membenarkan bahayanya tinju pada saat seperti ini,” kata DiBella dikutip AFP, Kamis (17/10/2019).***
Editor: denkur/Sumber: galamedianews/antara