Disdik Jabar Gelar Festival Mustikarasa, Kenalkan Pelajar dengan Kuliner Nusantara

Rabu, 22 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memasak sajian dari buku kuliner Mustikarasa di Jalan Soekarno, Kota Bandung, Rabu (22/12/2021) (Foto: Istimewa)

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memasak sajian dari buku kuliner Mustikarasa di Jalan Soekarno, Kota Bandung, Rabu (22/12/2021) (Foto: Istimewa)

Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) mengajak peserta didik untuk mengenalkan, menjaga dan melestarikan kebudayaan melalui Festival Mustikarasa.


DARA – Kegiatan yang digelar Rabu (22/12/2021) ini diharapkan dapat mempertebal kebanggaan terhadap kekayaan kuliner yang ada di Indonesia.

Diketahui, Mustikarasa sendiri merupakan buku kumpulan resep masakan dari berbagai daerah dari Sabang sampai Merauke di Indonesia. Buku ini lahir atas gagasan Proklamator Republik Indonesia IR Soekarno.

Buku yang diterbitkan tahun 1967 oleh departermen pertanian, serta dicetak ulang pada tahun 2016 oleh penerbit Komunitas Bambu Mustikarasa ini lahir bukan saja untuk mendokumentasikan dan menyelamatkan kekayaan warisan makanan minuman Indonesia yang beragam, tetapi juga sebagai upaya memberi basis bagi politik pemertahanan pangan pada saat itu.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar Dedi Supandi mengatakan, Festival Mustikarasa diharapkan membuat siswa dan siswi lebih kreatif dan bangga terhadap masakan khas Indonesia.

“Karena, aneka masakan yang ada di Indonesia itu boleh diadu dengan Negara lain. Masakan kita lebih kaya rasa, dengan berbagai bumbu yang tumbuh subur di sini,” ujar Dedi Supandi dalam keterangan tertulisnya.

Kegiatan ini juga memecahkan Rekor MURI Festival Mustikarasa dengan membuat 1221 Masakan Indonesia Warisan Ir Sukarno secara virtual.

Di mana, pihaknya melibatkan praktisi pendidikan tingkat menengah jenjang SMP dan SMA/ SMK maupun guru di Provinsi Jawa Barat.

“Pesertanya dari seluruh Jawa Barat, yang terbagi dari 27 Kabupaten, 861 Sekolah, 7.157 video masakan, 1.284 jumlah menu makanan, 62.025 jumlah peserta,” kata Dedi.

Menurut dia, generasi muda sebagai harapan bangsa memiliki beban moral untuk mengenal, menjaga, dan melestarikan seluruh aset budaya tersebut, termasuk salah satu nya adalah keberagaman kuliner resep asli Indonesia.

“Kalau untuk tujuan khususnya, memperkenalkan resep masakan Indonesia warisan Ir. Sukarno kepada generasi muda. Mengajak masyarakat untuk mengenal dan mencintai kuliner tradisional dan turut serta dalam mengembangkan dan melestarikan kuliner tradisinonal khas nusantara,” imbuhnya.

Peserta adalah tim dengan jumlah 5 -10 orang (siswa SMP, SMA, SMK, atau Guru). Memilih menu masakan yang disediakan dalam aplikasi http://mustikarasaindonesia.com terdiri dari menu utama, lauk pauk, sambal-sambalan, jajanan dan minuman.

Menu yang di pilih dalam satu tim bisa berasal dari satu daerah atau paduan dari daerah yang berbeda. Pilihan menu dapat di lihat di buku judul Mustkarasa, yang didokumentasikan oleh Ir. Soekarno. Memasak menu yang di pilih dan mengemas hasil olahan masakan.

Selain itu, kata dia, saat proses memasak berlangsung diharapkan menggunakan baju adat sesuai dengan asal daerah menu masakan yang di pilih, atau menggunakan baju adat yang lainnya.

Membagikan/ mendistribusikan hasil masakan kepada masyarakat sekitar (yatim piatu, panti asuhan, masyarakat yang membutuhkan). Membuat video rekaman proses memasak sampai proses pembagian hasil masakan dengan durasi 3-4 menit (bisa dengan kamera HP, kamera digital).

Proses pengambilan video dimulai dari proses memasak, mengemas maskan dan mendistribusikan hasil masakan.
Video yang dihasilkan bisa asli atau proses editing. Mengunggah video hasil rekaman melaui koordinator/ operator sekolah tempat peserta berasal.

“Petunjuk teknis penerapan di sekolah adalah, melibatkan siswa SMP (kelas VII, VIII dan IX), SMA/SMK (kelas X, XI dan XII) dan umum (mahasiswa, guru, dan praktisi kuliner). Bisa diintegrasikan dalam mata pelajaran PKWU (keterampilan/ life skill) dan TIK dalam hal pemamfaatan teknologi digital ataupun mata pelajaran lain yang sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing. Dapat dijadikan sebagai bahan penilian pojeck bagi sekolah penggerak dan nilai mata pelajaran tertentu bagi sekolah
dengan kurikulum 2013,” jelas Dedi.

Editor: denkur 

 

Berita Terkait

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia
Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 
Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
Jabar Tolak Judol dan Pinjol Ilegal, Bey: Ini Kesepakatan Semua Pihak
FGD KKRA RA Menuju Lembaga Pendidikan yang Profesional
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 17:18 WIB

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia

Jumat, 15 November 2024 - 16:14 WIB

Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Jumat, 15 November 2024 - 15:15 WIB

Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 

Jumat, 15 November 2024 - 12:49 WIB

Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda

Berita Terbaru