DARA| BANDUNG – “Di era revolusi industri 4.0 ini, kita harus menyesuaikan dengan anak-anak milenial di abad 21. Diupayakan guru-guru lebih kreatif dengan bahan ajar yang lebih dinamis juga,” ujar Ahmad Hadadi, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, dalam sebuah workshop yang digelar Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Tikomdik) Dinas Pendidikan Jawa Barat, di Grand Hani Hotel, Jalan Raya Lembang, Kabupaten Bandung Barat, selama tiga hari 12-14 November 2018.
Workshop tentang penyusunan video teaching online bagi guru SMA, SMK, dan SLB se-Jawa Barat itu bertujuan memfasilitasi para guru untuk meningkatkan kemampuan dalam merancang video teaching online. Setiap guru harus mampu menghasilkan output yang diharapkan, sesuai dengan materi pembelajaran.
Hadadi menjelaskan guru di Indonesia telah diamanahi empat tuntutan pencapaian kompetisi sesuai dengan Permendikbud No 16 Tahun 2007, tentang standar kompetensi dan kualifikasi guru. Melalui kompetensi profesional, guru perlu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang relevan adalah media teaching online, sehingga siswa dapat belajar dengan lebih efektif dan efisien.
Selain pentingnya literasi digital untuk para siswa,lanjut Hadadi, penguatan pendidikan karakter juga perlu ditingkatkan. Pada kompetensi kepribadian, seorang guru perlu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri seorang siswa.
Menurut setiap guru membentuk anak-anak yang kompeten. Melalui kompetensi pedagogis, guru diharapkan untuk memahami karakteristik siswa termasuk fisik, sosial, budaya, emosional, intelektual, dan aspek teknologi.
“Diantaranya anak memiliki kompetensi 4C yaitu communication, collaboration, creative, dan critical thinking. Diharapkan dengan kegiatan workshop ini dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan profesionalisme guru dalam menjalan tugas pokok dalam mengajar,” ujar Hadadi.***
Editor:Denkur