Penyemprotan cairan disinfektan atau dikenal dengan istilah disinfeksi, merupakan salah satu cara pencegahan penyebaran Corona virus Disease 2019 (Covid-19). Disinfeksi adalah proses pembunuhan atau pengurangan jumlah mikroorganisme ke tingkat bahaya yang lebih rendah.
DARA | BANDUNG – Kegiatan disinfeksi memerlukan peralatan dan bahan disinfektan yang kemungkinan besar tidak dimiliki setiap instansi, baik pemerintah maupun swasta, terlebih masyarakat pada umumnya.
Namun Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bandung, Grace Mediana Purnami, memberikan alternatif bagi instansi atau masyarakat, untuk bisa melakukan disinfeksi secara mandiri di tempat kerja atau di rumah masing-masing.
“Sasaran disinfeksi antara lain lantai, dinding, meja, kursi, lemari dan perabot rumah lainnya. Selain itu juga menyasar benda yang sering bersentuhan dengan tangan, seperti pegangan tangga, gagang pintu, telepon, keyboard komputer, remote TV, saklar lampu, alat pertukangan, peralatan dapur, toilet, keran dan wastafel (tempat cuci tangan),” ujar Grace di ruang kerjanya, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, belum lama ini.
Apabila ruangan telah dipasang air conditioner (AC), air sterilization, air purifier atau AC sentral, perangkat ini juga menjadi salah satu sasaran disinfeksi.
Grace Mediana menyebut beberapa bahan disinfektan yang dapat digunakan dan mudah didapat. Antara lain bleaching (pemutih pakaian), karbol serta kaporit baik jenis bubuk atau butiran.
“Harus diingat, sebelum memulai pengerjaan kita harus menggunakan APD (Alat Pelindung Diri), seperti masker dan sarung tangan sekali pakai. Jangan lupa juga untuk membuangnya setelah selesai digunakan. Kalaupun memakai APD yang bisa dipakai berkali-kali, maka harus khusus digunakan untuk disinfeksi, tidak digunakan untuk tujuan lain,” terangnya.
Dalam pembuatan bahan disinfektan, lanjutnya, perlu diperhatikan masing-masing takarannya. Yaitu 2 sendok makan (13,7 gram) bleaching atau karbol untuk 1 liter air.
“Jika memakai kaporit bubuk takarannya 1 sendok makan untuk 10 liter air. Nah kalau jenis kaporitnya butiran, takarannya 1 sendok makan untuk 15 liter air. Hati-hati untuk bleaching dan kaporit, jangan digunakan pada barang berbahan dasar logam. Jadi untuk bahan logam bisa memakai disinfektan karbol,” jelasnya.
Dalam prosesnya, ada beberapa alat yang bisa digunakan. Untuk lantai dapat menggunakan kain pel atau mop. “Rendam kain ke dalam air yang telah dicampur bahan tadi. Lakukan pengepelan dan biarkan tetap basah selama 10 menit,” tambahnya pula.
Sedangkan pada perabotan rumah tangga, dapat menggunakan sprayer (botol semprot). “Isi sprayer dengan cairan disinfektan yang telah diencerkan. Ambil 2 lembar tisu, lipat 2 atau 4 dan semprotkan cairan pada tisu. Lakukan pengelapan secara zig zag atau memutar dari arah tengah keluar. Satu hal lagi, bersihkan barang dari debu terlebih dahulu,” papar Grace.
Proses disinfeksi dilaksanakan minimal dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari. Bila terasa pusing saat pengerjaan, hentikan prosesnya dan ganti orang lain yang mengerjakannya.
“Jangan lupa juga, CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) di air mengalir setelah selesai melakukan disinfeksi. Bagi yang ingin berkonsultasi terkait disinfeksi, silakan hubungi puskesmas terdekat, atau Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinkes Kabupaten Bandung di nomor CP: 0821-2814-5436, 0857-9342-7590, atau 0815-7254-7156. Mari kita sama-sama cegah corona,” pungkasnya.***
Editor: Muhammad Zein