“Apalagi kemarin kita sudah ada di level biru, jangan sampai kita kembali ke kuning atau bahkan ke merah. Berdasarkan kebutuhan, karena situasi dan kondisi terutama mobilitas aktivitas masyarakat, sekarang kita akan buat cek poin lagi. Tetapi berbeda dengan dengan cek poin saat PSBB),” ujar Ema Sumarna.
DARA | BANDUNG – Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna menilai, masyarakat Kota Bandung, Jawa Barat relatif kembali tidak disiplin setelah diberlakukannya masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Oleh karena itu, Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung bakal mendisiplinkan masyarakat. Ema menekankan, para petugas akan kembali memberikan peringatan kepada masyarakat untuk tidak berkerumun dan menerapkan jaga jarak.
Ema menilai, kerumunan yang kerap terjadi di sejumlah titik Kota Bandung bisa menjadi ancaman dan potensi terhadap sebaran Covid-19, yang tentunya sangat tidak dikehendaki oleh siapapun.
“Apalagi kemarin kita sudah ada di level biru, jangan sampai kita kembali ke kuning atau bahkan ke merah. Berdasarkan kebutuhan, karena situasi dan kondisi terutama mobilitas aktivitas masyarakat, sekarang kita akan buat cek poin lagi. Tetapi berbeda dengan dengan cek poin saat PSBB (pembatasan sosial berskala besar),” papar Ema, di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis (16/7/2020).
Ema menjelaskan, cek poin akan dibangun di beberapa titik yang berpotensi untuk terjadi kerumunan. Dia mencontohkan, di ring 2 yang secara lokasi sangat potensial terjadi kerumunan, seperti Jalan Asia Afrika, Jalan Ir H Djuanda (Dago), Jalan R.E. Martadinata (Riau), Jalan Lingkar Selatan.
“Intinya untuk kembali mendisiplinkan warga masyarakat. Rencananya akan ada buka tutup jalan. Jadi bukan kita periksa dengan thermogun, tapi lebih mengarah ke peringatan dan edukasi masyarakat agar tidak berkerumun. Jadi kalau sudah tidak ada kepentingan kegiatan, kita sarankan masyarakat pulang ke rumah,” pungkasnya.***
Editor: Muhammad Zein