“Itu kita akan pantau terus. Kalau berbicara legislasi, mulai pemantauan, budgeting, anggaran dan lain-lain, nantinya fungsi kita di sana. Untuk mengawasi, semua program itu sampai ke masyarakat paling bawah,” ujarnya.
DARA – Kader Partai NasDem Kriswandiar diskusi dengan puluhan penggiat lingkungan yang fokus pada pengelolaan sampah sambil “Bukber Bareng Kang Kriswandiar di Dapur Euceu Jalan Raya Rancaekek Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, Jumat (29/4/2022).
Kriswandiar yang merupakan pelaku usaha berusaha fokus dan konsen pada persoalan lingkungan, khususnya pengelolaan sampah rumah tangga hingga solusinya yang bisa dirasakan oleh masyarakat.
Kriswandiar pun berdiskusi langsung dengan para komunitas pengelola sampah itu, hingga mengungkapkan harapan kedepannya dalam pengelolaan sampah bisa menghasil secara ekonomi bagi masyarakat. Sampah bukan lagi menjadi sumber masalah, tapi sebagai pundi-pundi pendapatan ekonomi masyarakat, khususnya bagi yang konsisten dalam pengelola sampah.
“Dalam pengelolaan sampah, kita akan mencoba mendorong pengadaan alat untuk pengurai atau pengolahan sampah. Dengan harapan, dump truk-dump truk itu tidak harus datang untuk mengangkut sampah, sehingga nanti sampah bisa langsung diurai di lapangan. Efektivitas dan ramah lingkungannya pun bisa terjaga,” tutur Kriswandiar kepada wartawan di sela-sela silaturahmi dengan komunitas pengelola sampah di Rancaekek.
Menurutnya, dengan mendorong pengadaan alat pengurai sampah itu, menjadi perhatiannya kedepan supaya bisa mendekatkan diri dalam persoalan lingkungan.
“Untuk pengadaan alat pengurai sampah itu, tentunya kita akan berusaha untuk sinergikan dengan beberapa perusahaan yang menjadi mitra kita untuk membantu melakukan atau mendorong CSR, tanpa bantuan dari pemerintah sendiri,” ungkapnya.
Kriswandiar pun akan sesegera mungkin, pasca-lebaran akan koordinasi dengan sejumlah pihak bagaimana teknis atau penyediaan alat pengolahan sampah, termasuk koordinasi dalam pengadaan alatnya dari mana.
“Nanti akan dikomunikasikan lebih lanjut kedepannya,” ujarnya.
Kriswandiar pun akan mendorong ke Kementerian Lingkungan Hidup, agar betul-betul konsen untuk memberikan perhatian khusus kepada para penggiat lingkungan, khususnya para pengelola sampah.
“Anggarannya sudah ada, tapi manfaatnya belum dirasakan maksimal oleh para pengelola sampah tersebut,” ucapnya.
Menurutnya, anggaran untuk pengelolaan lingkungan itu secara nasional mencapai Rp 12 triliun. Sehingga setiap kabupaten/kota mencapai Rp 30 miliar sampai Rp 40 miliar.
“Saya ingin memperjuangkan, dan manfaatnya betul-betul bisa dirasakan oleh masyarakat,” ungkapnya.
Idealnya, lanjut dia, ada perhatian khusus dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten. “Itu harus betul-betul kita kawal bersama. Sehingga manfaatnya itu jelas sampai ke masyarakat, khususnya para penggiat pengolahan sampah tersebut,” harapnya.
Kriswandiar juga mengungkapkan, jika berbicara lingkungan hidup, di tingkat DPR RI itu ada Komisi IV yang membidangi hal itu. Salah satunya bermitra dengan Kementerian Lingkungan Hidup.
“Nah ini memang kita akan coba dorong, untuk bagaimana kebijakan regulasi itu dibangun sehingga aturan-aturan dan Undang-Undang termasuk anggaran akan coba kita dorong dan fasilitasi supaya terealisasi kemanfaatannya betul-betul bisa dirasakan semua masyarakat,” urainya.
Ia juga berharap ada koordinasi berjenjang antara Kementerian Lingkungan Hidup dengan pihak provinsi maupun kabupaten/kota.
“Itu kita akan pantau terus. Kalau berbicara legislasi, mulai pemantauan, budgeting, anggaran dan lain-lain, nantinya fungsi kita di sana. Untuk mengawasi, semua program itu sampai ke masyarakat paling bawah,” ujarnya.
Editor : Maji| Wartawan : Trinata