Mereka bisa mengolah tembakau secara maksimal dengan inovasi baru, sehingga hasilnyapun berdaya ekonomi tinggi.
DARA| Salah satu daerah penghasil tembakau, Kabupaten Bandung Barat (KBB) memiliki peluang mengembangkan produknya agar berdaya saing tinggi.
Saat ini, Pemkab Bandung tengah berupaya meningkatkan produk tembakau KBB dengan memberikan pelatihan kepada para petani tembakau di wilayahnya.
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) KBB, Dadan Hamdani mengatakan, melalui pelatihan para petani tembakau bisa meningkatkan perekonomiannya.
Mereka bisa mengolah tembakau secara maksimal dengan inovasi baru, sehingga hasilnyapun berdaya ekonomi tinggi.
“Kita berikan pelatihan blending, agar olahan tembakaunya lebih diminati konsumen. Jadi tidak hanya melulu mengolah begitu-begitu saja,” ujar Dadan, Senin (30/09/2024).
Belum lama ini, Pemkab Bandung Barat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) memberikan pembekalan terhadap 30 petani yang tergabung di Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) KBB.
Selama dua hari yakni 20-21 Agustus 2024, mereka diberikan pengetahuan tentang blending tembakau berbasis organik. Acara tersebut diselenggarakan di The La Oma Cafe dan Hotel, Jalan Raya Cijeruk Nomor 62-Lembang.
“Kita mengundang nara sumber yang memberikan wawasan serta pengetahuan tentang pengolahan tembakau supaya produknya berdaya saing,” jelas Dadan.
Ketua APTI KBB, Agus Rianto menjelaskan, tujuan blending tembakau tersebut, antara lain untuk menyamakan rasa dan aroma tembakau dari tembakau murnian, menjadi tembakau rasa yang diiginkan tergantung selera.
Selain itu, mencampur berbagai tembakau dari berbagai daerah atau berbagai
varietas.
Tujuan lainnya, mengubah rasa tembakau murnian dengan campuran rempah-rempah
“Yang jelas, melalui blending ini menghasilkan rasa dan aroma yang dibutuhkan pasar,” ucapnya. (Diskominfotik KBB).
Editor: Maji