Ditengah gejolak corona, banjir malah menerjang Kabupaten Bandung. 9.285 rumah terendam dan ratusan orang harus mengungsi. Seorang tewas karena terpeleset.
DARA | BANDUNG – Hujan lebat mengguyur Kabupaten Bandung sejak sore hingga malam tadi. Akibatnya, air Citarum kembali meluap dan merendam beberapa wilayah, Selasa (31/3/2020).
Padahal, Pemerintah Kabupaten Bandung kini sedang disibukkan dengan upaya penanganan virus corona. Namun, apa daya banjir kembali terjadi dan memaksa ratusan orang mengungsi.
Badan Penanggulangan Bencana Daeranh (BPBD) Kabupaten Bandung mendata, sejauh ini akibat banjir 9.285 rumah terendam. Lalu, 315 orang mengungsi diantaranya ada 24 balita dan 28 lansia.
Dayeuhkolot masih menjadi wilayah terparah banjir, disusul Desa Citeureup dan Kelurahan Pasawahan.
Juru Bicara BNPB, Agus Wibowo, mengatakan, banjir di Dayeuhkolot merendam 4.092 rumah, 8 tempat ibadah dan 2 sekolah, dengan rata-rata tinggi muka air sekitar 10-280 centimeter. 3111 jiwa mengungsi.
Di Kecamatan Baleendah, lanjut Agus Wibowo, ada 20.518 jiwa di Kelurahan Andir dan Baleendah terdampak banjir. 4.439 rumah, 26 sekolah dan 38 tempat ibadah terendam banjir. Ketinggian air mencapai 290 centimeter.
Di Kecamatan Bojongsoang ada 2812 jiwa terdampak banjir. 45 rumah di Desa Bojongsoang, Desa Bojongsari dan Desa Tegaluar terendam dengan rata-rata TMA 40-190 centimeter.
Banjir di wilayah itu juga menyebabkan seorang warga meninggal dunia karena terpeleset saat hendak mengungsi.
Banjir selanjutnya merendam dua Desa yakni Desa Tarajusari dan Desa Tanjungsari di Kecamatan Banjaran dengan rata-rata TMA 30-120 sentimeter. Banjir di wilayah itu membuat 59 KK terdampak.
Desa Sumbersari Kecamatan Ciparay juga terendam dengan ketinggian air 30-80 centimeter. 690 jiwa terdampak banjir.***
Editor: denkur