Ditengah Keterbatasan, Yayasan Rumah Pulih Jiwa Tetap Tangani ODGJ

Sabtu, 10 Oktober 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Purwanda/dara.co.id

Foto: Purwanda/dara.co.id

Yayasan Rumah Pulih Jiwa di Desa Cibiuk, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggelar aksi damai untuk mengkampanyekan penghapusan stigma negatif terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).


DARA | CIANJUR – Aksi damai yang digelar di Bunderan Tugu Lampu Gentur, Jalan Dr Muwardi (Bypass) Cianjur itu, sekaligus memperingati Hari Kesehatan Jiwa Dunia yang diperingati setiap 10 Oktober.

Yayasan sosial yang kini menampung sebanyak 25 ODGJ itu tetap fokus meskipun dengan segala keterbatasan dalam.

Pembina Yayasan Rumah Pulih Jiwa, Aliet Sojariyah, mengaku selama ini upaya penanganan pemulihan ODGJ dilakukan secara mandiri. Artinya, Yayasan Rumah Pulih Jiwa tidak mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah.

“Alhamdulillah, kami swadaya menangani ODGJ yang ditampung di Yayasan Rumah Pulih Jiwa. Selama ini tidak ada bantuan ataupun perhatian dari pemerintah,” kata Aliet, kepada wartawan, Sabtu (10/10/2020).

Meskipun tidak ada bentuk perhatian ataupun bantuan, kata Aliet, tak menyurutkan upaya Yayasan Rumah Pulih Jiwa membantu menangani pemulihan para ODGJ. Sebab, ODGJ merupakan masyarakat yang bisa disembuhkan, tetapi mendapatkan stigma negatif di kalangan masyarakat.

“Pada intinya, kami ingin menyampaikan pesan bahwa di lingkungan kita ada yang mengalami disabilitas kejiwaan,” ungkapnya.

Aliet menyebutkan berbagai stigma negatif terhadap para ODGJ akan semakin tambah tertekan. Misalnya dengan melakukan perundungan (bullying) atau bahkan melakukan pemasungan.

“Mereka bukan orang gila, tapi mengalami gangguan kejiwaan yang insya Allah bisa disembuhkan,” jelasnya.

Penanganan pemulihan bagi ODGJ, tutur Aliet, bisa dibilang relatif gampang-gampang susah. Mereka cukup mudah diarahkan dan dibina tapi dengan catatan harus terus didampingi.

“Misalnya salat, ngaji, mereka itu bisa. Saat diberikan tausiyah, mereka juga begitu menghayati,” tutur Aliet.

Yayasan Rumah Pulih Jiwa menangani pemulihan para ODGJ secara rohani dan jasmani. Di tempat itu terdapat psikiater yang setiap saat memberikan metode pemulihan kejiwaan.

“Cuma dari obat-obatan yang kadang kita cukup sulit,” ungkapnya.

Aliet berharap ada perhatian dan bantuan dari pemerintah terhadap kondisi para ODGJ. Bantuan bisa berupa obat-obatan maupun bantuan dalam bentuk lain.

“Peran serta pemerintah masih minim, bahkan nyaris tidak ada. Untungnya kita punya relawan-relawan dari kalangan milenial yang membantu,” ujarnya.

Dari 25 orang ODGJ yang sekarang ditampung di Yayasan Rumah Pulih Jiwa, sebanyak 21 orang merupakan perempuan dan 4 orang laki-laki.

“Sekarang rumah untuk tempat penampungan ODGJ berada di Kecamatan Ciranjang. Statusnya juga masih ngontrak. Kita memang cukup kesulitan mencari tempat karena tak sedikit warga yang kadang menolak,” pungkasnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Piala Asia 2025, Timnas U-20 Fokus Hadapi Iran, Kamis 13 Pebruari Besok
Jabar Kejar Target Investasi Rp270 Triliun di 2025, Kawasan Rebana Tujuan Favorit Investor
Jeje Ismail-Asep Ismail Antarkan Tim Transisi Bertemu Para OPD Bandung Barat
Bupati Bandung Ingin Menambah Jumlah Desa Jadi 411 Desa, Ini Alasannya
Tren Mobile Entertainment dan Media Sosial 2024, Gen Z Nilai TikTok Sebagai Media Sosial Paling Informatif
Pemda Provinsi Jawa Barat Mengawasi Pembongkaran Pagar Laut di Bekasi
Bangun Ratusan Rutilahu, Donatur Kuwait Bantu Sejahterakan Masyarakat Garut
Hari Kedua Ops Keselamatan Lodaya 2025, Begini Penjelasan Kasatlantas Polres Garut
Berita ini 6 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 12 Februari 2025 - 17:03 WIB

Piala Asia 2025, Timnas U-20 Fokus Hadapi Iran, Kamis 13 Pebruari Besok

Rabu, 12 Februari 2025 - 16:52 WIB

Jabar Kejar Target Investasi Rp270 Triliun di 2025, Kawasan Rebana Tujuan Favorit Investor

Rabu, 12 Februari 2025 - 16:23 WIB

Jeje Ismail-Asep Ismail Antarkan Tim Transisi Bertemu Para OPD Bandung Barat

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:47 WIB

Bupati Bandung Ingin Menambah Jumlah Desa Jadi 411 Desa, Ini Alasannya

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:20 WIB

Tren Mobile Entertainment dan Media Sosial 2024, Gen Z Nilai TikTok Sebagai Media Sosial Paling Informatif

Berita Terbaru

GADGET

Eksplorasi Lanjutan tentang Penerapan AI dalam Pendidikan

Rabu, 12 Feb 2025 - 16:43 WIB