Akibat bencana longsor dan pergerakan tanah yang terjadi Jumat (4/6/2021) sekitar pukul 02.00 WIB itu sebanyak lima rumah warga rata dengan tanah dan 15 rumah warga lainnya mengalami rusak sedang dan rusak ringan.
DARA|CIANJUR– Pengungsi korban longsor dan pergerakan tanah di Kampung Cingkeuk, Dusun Cibitung Muara, Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat membutuhkan sejumlah bantuan.
Jumlah pengungsi yang terus bertambah membuat bantuan yang telah ada masih kurang. Sebelumya jumlah pengungsi sebanyak 214 jiwa, dan kini bertambah menjadi 313 jiwa.
Camat Cibeber, Ali Akbar mengungkapkan para pengungsi yang ditempatkan di dua lokasi pengungsian, yaitu di Pondok Pesantren As-Salam dan Madrasah Persis yang berlokasi 2 kilometer dari lokasi bencana masih membutuhkan sejumlah bantuan.
Meskipun bantuan makanan sudah ada, lanjut Ali, namun ketersediaannya hanya cukup untuk satu hari. “Sejumlah bantuan memang terus berdatangan. Namun bantuan tersebut belum memenuhi semua kebutuhan para pengungsi, dan kami masih membutuhkan berbagai bantuan lainya, seperti makanan, pakaian, dan peralatan mandi serta memasak,” kata Ali, kepada wartawan, Minggu (6/6/2021).
Ali menyebutkan, akibat bencana longsor dan pergerakan tanah yang terjadi Jumat (4/6/2021) sekitar pukul 02.00 WIB itu sebanyak lima rumah warga rata dengan tanah dan 15 rumah warga lainnya mengalami rusak sedang dan rusak ringan.
“Pemerintah desa setempat saat ini sudah mendirikan dapur umum, namun masih kekurangan beberapa perlatan untuk memasak. Selain itu, BPBD, relawan, TNI/Polri bersama warga masih membersihkan material longsor,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman, menjamin ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat selama mereka menempati lokasi pengungsian.
“Pemerintah daerah bersama unsur TNI-Polri dibantu lembaga serta masyarakat telah membangun dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan dari para pengungsi. Termasuk kebutuhan sandang mereka, seperti pakaian,” kata Herman.
Selain itu, Herman akan segera merelokasi satu kedusunan tersebut ke lokasi yang lebih aman. Sebab, wilayah yang terdampak bencana merupakan kawasan rawan longsor dan pergerakan tanah.
“Berdasarkan hasil komunikasi dengan sejumlah pihak, seperti BPBD kabupaten maupun provinsi pemukiman yang terdampak perlu segera dilakukan relokasi. Mengingat Lokasi tersebut sangat rawan longsor dan pergerakan tanah,” pungkasnya.
Editor : Maji