Dominasi Koalisi di DPR, Daya Kritis Makin Lemah

Senin, 14 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: pintarpolitik

Foto: pintarpolitik

Apa jadinya jika partai koalisi menguasai gedung dewan dan oposisi hanya menjadi partai minoritas yang tak bisa berbuat apa-apa??

 

 

DARA | JAKARTA – Gedung DPR Periode 2019-2024 ini, memang dihuni sebagian besar partai koalisi pemerintahan, yaitu PDIP, Golkar, NasDem, PKB, dan PPP, memiliki 349 kursi atau 60 persen kursi DPR. Sedangkan gabungan kursi 4 partai lainnya hanya berjumlah 226 kursi atau 40 persen kursi DPR.

Dari empat partai itu, diprediksi dua partai akan bergabung ke koalisi, yaitu Demokrat dan Gerindra, sehingga partai oposisi semakain lemah karena hanya dihuni PKS dan PAN. Itupun kalau tidak berubah.

Dominasi koalisi pro-Jokowi bisa kian kuat jika Gerindra dan Demokrat benar-benar mendeklarasikan dukungan ke Jokowi dan masuk barisan koalisi. Jumlah kursi pro-Jokowi akan menjadi 481 kursi atau 84 persen kursi DPR. Sedangkan jumlah kursi tersisa yang dimiliki PKS dan PAN hanya 94 kursi atau 16 persen kursi DPR.

Kekhawatiran muncul dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), DPR akan jadi lembaga pemberi stempel terhadap kemauan presiden.

“Bagaimana mungkin DPR bisa kuat kalau sudah memposisikan diri hampir semuanya menjadi pendukung koalisi pemerintah,” ujar Direktur Eksekutif Formappi Made Leo Wiratma dalam diskusi “Wajah Baru DPR: Antara Perppu dan Amandemen GBHN”, di Kantor Formappi. Jl. Matraman Raya, Jakarta Timur, Senin (14/10/2019), seperti dilansir detikcom.

Kalau sudah demikian, kata Made Leo, daya kritis DPR akan berkurang. Bahkan, dikhawatirkan akan kembali ke zaman orde baru, dimana DPR hanya jadi lembaga stempel yang memberi cap apa yang dimaui oleh presiden,” ujar Made.

Celakanya lagi, jika Partai Gerindra bergabung dalam pemerintah koaliisi makin kuat. Bahkan mungkin saja akhitnya tidak ada oposisi.

“Kalau Gerindra mau masuk ke pemerintahan itu merupakan kerugian besar buat Gerindra, karena mereka sudah berjuang menjadi rivalitas kalau akan menjadi oposisi. Ini besar juga sekali harapan rakyat menjadi penyuara rakyat agar pemerintah tidak semena-mena,” ujar Made Leo.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Partai NasDem Optimis Membangun Kabupaten Cirebon Lebih Baik Pasca-Pilkada 2024
Kepemimpinan Perempuan Masih Terkendala Sistem Sosial dan Ekonomi yang Diskriminatif
Ahmad Muzani Jadi Ketua MPR Periode 2024-2029, Berikut Daftar 8 Wakilnya
Pimpinan DPR RI Periode 2024-2029 Terbentuk, Puan Ketua Lagi, Cucun Syamsurijal Jadi Wakil
Komeng Diusulkan Jadi Wakil MPR RI, Jawabannya Cukup Cerdas
Simak Nih, Susununan Pengurus PKB Periode 2024-2029
Waduh Gawat, Aksi Intimidasi Menimpa Pasangan Sahrul Gunawan-Gun Gun, Deklarasi Batal Digelar di Bale Rame
Pelantikan Anggota DPRD, Bupati Bandung Titipkan 3 Pesan Ini
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 9 Desember 2024 - 09:48 WIB

Partai NasDem Optimis Membangun Kabupaten Cirebon Lebih Baik Pasca-Pilkada 2024

Selasa, 3 Desember 2024 - 11:49 WIB

Kepemimpinan Perempuan Masih Terkendala Sistem Sosial dan Ekonomi yang Diskriminatif

Kamis, 3 Oktober 2024 - 12:48 WIB

Ahmad Muzani Jadi Ketua MPR Periode 2024-2029, Berikut Daftar 8 Wakilnya

Selasa, 1 Oktober 2024 - 18:52 WIB

Pimpinan DPR RI Periode 2024-2029 Terbentuk, Puan Ketua Lagi, Cucun Syamsurijal Jadi Wakil

Sabtu, 28 September 2024 - 13:25 WIB

Komeng Diusulkan Jadi Wakil MPR RI, Jawabannya Cukup Cerdas

Berita Terbaru

NASIONAL

HPN di Riau, 500 Lebih Wartawan Telah Mendaftar

Senin, 20 Jan 2025 - 19:26 WIB