“Di 2021, kita memiliki program dengan komunitas perfilman, untuk memproduksi film-film lokal yang bersubstansi sosial, edukatif dan hiburan bagi masyarakat,” tutur Yosep.
DARA | BANDUNG – Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Bandung akan menggelar Festival Sabilulungan Ekonomi Kreatif Fair (Sabekraf) 2020, di kawasan Gedong Budaya Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu-Minggu (19-20/9/2020).
Menurut Kapala Disparbud Kabupaten Bandung Yosep Nugraha, Sabekraf 2020 ini dalam rangka mengapresiasi dan melakukan pembinaan secara terstruktur sistematis dan berkelanjutan kepada talent-talent masyarakat Kabupaten Bandung dalam mengembangkan ekonominya secara kreatif melalui berbagai macam sentuhan ekonomi kreatif.
“Hal tersebut dalam rangka mengembangkan ekonomi masyarakat secara kreatif melalui berbagai macam sentuhan,” ujar Yosep usai acara Ngawangkong Bari Ngopi di Komplek Kantor Pemerintahan Kabupaten Bandung, Soreang, Jumat (18/9/2020).
Sejumlah kegiatan yang digelar dalam Sabekraf antara lain Bazar Ekonomi, Talkshow Ekonomi Kreatif, Workshop Movie Clinik, Foto & Video Contest, Mobile Legend E-Sport Tournament dan musik performance dan atraksi kesenian.Kadisparbud berharap Saberkraf mampu jadi pemicu aktivitas, produktivitas dan kreativitas masyarakat dalam melakukan produksi perekonomian khususnya yang berkaitan dengan ekonomi kreatif.
Menurutnya, ekonomi kreatif memiliki dua kunci, yaitu memanfaatkan informasi dan kreativitas dan pengetahuan sumber daya manusia yang jadi faktor produksi utama. Tema dari event Sabekraf, lanjut Yosep adalah Digitalisasi dan Movie. Oleh karena itu, sudah dilakukan movie klinik guna membangun skill dan talent masyarakat Kabupaten Bandung dalam industri perfilman.
“Di 2021, kita memiliki program dengan komunitas perfilman, untuk memproduksi film-film lokal yang bersubstansi sosial, edukatif dan hiburan bagi masyarakat,” tutur Yosep.
Adanya program mengenai industri perfilman, kata Yosep, bertujuan untuk mendekatkan dunia film dan juga artis dengan masyarakat. Jadi, artis tidak selalu berkesan glamor, jauh, dan populer. Padahal, semua orang bisa jadi artis.
Yosep menyatakan pihaknya pun akan lebih menggiatkan pembuatan film-film lokal Kabupaten Bandung yang bersubstansi sosial dan edukasi, sekaligus hiburan bagi masyarakat.
Untuk membangun ekonomi kreatif di bidang perfilman itu pihaknya mengadakan movie klinik untuk membangun talent dan skill masyarakat Kabupaten Bandung di industri perfilman. Termasuk dengan menjadikan Gedong Budaya Sabilulungan sebagai studio apresiatif yang akan memutar film-film lokal secara reguler.
“Gedung Sabilulungan akan kita jadikan sebagai studio apresiatif, dan menjadi studio pemutaran film secara reguler dengan tema-tema tertentu. Misalnya, kita mulai dengan film bertemakan sejarah. Kemudian nanti kreatifitas-kreatifitas hasil produksi film anak-anak kita, juga akan ditampilkan di Gedung Sabilulungan, dan bisa ditonton oleh kaum muda untuk memberikan semangat motivasi mereka berkreasi,” papar Yosep.
Editor : Maji