“Kami berusaha menyusun protokol. Itulah cara kami bekerja di Dorna sekarang, untuk melihat bagaimana balapan dapat dijalankan tanpa penonton dan dengan sejumlah orang yang bekerja di paddock,” kata CEO Dorna Sports.
DARA | BANDUNG – Dorna Sport tengah berusaha menyiapkan berbagai hal termasuk protokol penyelenggaraan, agar bisa memulai Kejuaraan Dunia MotoGP 2020 pada akhir Juli mendatang. Hal tersebut disampaikan CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta.
Dilansir dari Okezone, melihat situasi yang masih belum kondusif hingga saat ini, direncanakan Kejuaraan Dunia MotoGP 2020 akan dihelat secara tertutup (tanpa penonton). Nantinya, yang akan datang ke lintasan hanya 1.600 orang dan itu pun hanya mereka yang memiliki kepentingan, seperti teknisi, staf tim, dan sejenisnya.
Untuk memastikan keamanan di paddock, Ezpeleta pun mengonfirmasi bahwa sebanyak 10.000 tes untuk virus Corona telah dipesan melalui Bridepoint. Semua orang akan dites sebelum meninggalkan rumah, segera setelah mereka datang ke lintasan dan ketika mereka kembali ke rumah.
“Kami berusaha menyusun protokol. Itulah cara kami bekerja di Dorna sekarang, untuk melihat bagaimana balapan dapat dijalankan tanpa penonton dan dengan sejumlah orang yang bekerja di paddock. Ini membawa serta berbagai situasi dalam hal transportasi, akomodasi, dan keramahtamahan,” ungkap Ezpeleta, Kamis (30/4/2020).
Jika balapan bisa dimulai pada akhir Juli 2020, maka rencananya kejuaraan akan selesai pada pengujung November. Sejauh ini, sudah ada empat seri balapan yang dipastikan batal. Maka dari itu, kemungkinan terburuknya, Kejuaraan Dunia MotoGP 2020 hanya akan bisa menghadirkan 10-12 seri balapan.
“Kami berbicara dengan tim dan sepakat bahwa jumlah maksimum untuk tim pabrikan MotoGP adalah 40 orang, 25 untuk tim satelit, 20 untuk tim-tim Moto2, dan 15 untuk Moto3. Selain itu, tentu saja semua orang yang menghasilkan sinyal TV, ditambah jumlah minimum orang Dorna yang bertanggung jawab untuk mengatur balapan. Itu membawa kita ke sekitar 1.600 orang,” jelasnya.***