DPR RI Soroti Pembangunan Jalan Poros Tengah Garut

Kamis, 27 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seorang warga melintasi Jalan Poros Tengah yang mulai dibangun Pemkab Garut. Jalan itu akan menghubungkan Kecamatan Cilawu dengan Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: Beni/dara.co.id

Seorang warga melintasi Jalan Poros Tengah yang mulai dibangun Pemkab Garut. Jalan itu akan menghubungkan Kecamatan Cilawu dengan Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: Beni/dara.co.id

Pembangunan Jalan Poros Tengah di Kabupaten Garut, Jawa Barat, medapat sorotan dari Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi. Ia menilai pekerjaan jalan itu bisa merusak kawasan hutan lindung.

DARA | GARUT – Dedi menyebut, akan ada masalah yang diakibatkan dengan pembukaan jalan tersebut. Apalagi jalan poros garut yang akan menghubungkan dua Kecamatan di Garut itu menabrak kawasan hutan.

“Sekarang kalau hutan lindung dibuat jalan, bukannya menentang. Tapi bisa ada problem baru. Tujuannya bagus untuk menghubungkan satu daerah dengan daerah lain. Tapi harus ada pertimbangan lain,” ujar Dedi saat dihubungi melalui telepon seluler, Kamis (27/2/2020).

Dengan dibukanya jalan tersebut, kata Dedi, lahan yang tadinya hutan bisa dibuka oleh masyarakat. Akses pembangunan memang lebih mudah, namun dampaknya juga bisa jadi merusak alam.

Bencana banjir bandang di Garut pada empat tahun lalu, lanjutnya, harus jadi pelajaran bagi semua pihak. Kawasan gunung yang sebagian menjadi kebun sayur dan wisata mengubah fungsi aslinya.

“Hal-hal seperti itu harus jadi perhatian. Boleh membangun, tapi faktor lingkungan juga harus diperhatikan. Apalagi di sana jadi hutan lindung dan rumah bagi satwa dilindungi,” katanya.

Sejumlah aktivis lingkungan dan masyarakat merencanakan aksi turun ke jalan pada pekan depan. Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman telah meminta Dinas PUPR menghentikan proyek tersebut karena belum memiliki analisa mengenai dampak lingkungan (amdal).

Wartawan: Beni | Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Perang Sarung di Sukabumi, Seorang Remaja Kena Bacok
Ayep Zaki Siap Jalankan Hasil Retret, termasuk Soal Efisiensi Anggaran
Bupati Sukabumi: ASN Harus Kompak
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi: Hentikan Alih Fungsi Lahan di Puncak Bogor
Budi Azhar Bersedia Jadi Ketua IPSI Kabupaten Sukabumi
Pemkab Sukabumi Sambut Ramadan 1446 H
Disdik Kabupaten Sukabumi Siap Sukseskan e-Ijazah
Rusak Akibat Pergerakan Tanah, PU Sukabumi Perbaiki Jalan Cikaso-Ciguyang
Berita ini 10 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 3 Maret 2025 - 15:46 WIB

Perang Sarung di Sukabumi, Seorang Remaja Kena Bacok

Senin, 3 Maret 2025 - 15:32 WIB

Ayep Zaki Siap Jalankan Hasil Retret, termasuk Soal Efisiensi Anggaran

Senin, 3 Maret 2025 - 15:18 WIB

Bupati Sukabumi: ASN Harus Kompak

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:13 WIB

Budi Azhar Bersedia Jadi Ketua IPSI Kabupaten Sukabumi

Jumat, 28 Februari 2025 - 20:01 WIB

Pemkab Sukabumi Sambut Ramadan 1446 H

Berita Terbaru

Masjid Al Jabbar (Foto: Ist)

BANDUNG UPDATE

Jadwal Buka Puasa Wilayah Bandung Raya Hari Ini

Senin, 3 Mar 2025 - 16:06 WIB

JABAR

Perang Sarung di Sukabumi, Seorang Remaja Kena Bacok

Senin, 3 Mar 2025 - 15:46 WIB

Bupati Sukabumi, Asep Japar (Foto: Istimewa)

JABAR

Bupati Sukabumi: ASN Harus Kompak

Senin, 3 Mar 2025 - 15:18 WIB