Pemkab Garut tengah ngebut mengerjakan proyek menjelang akhir tahun anggaran. DPRD khawatir, pengerjaan proyek tersebut asal-asalan dan pesimis sisa anggaran bisa diserap
DARA | GARUT – DPRD Kabupaten Garut, Jawa Barat pesimistis sisa anggaran APBD setempat sebesar 40 persen bisa terserap hingga akhir tahun. Sisa waktu selama dua bulan, disebut jadi kendala.
Ketua Komisi 1 DPRD Garut, Subhan Fahmi, menyebut sangat tak mungkin sisa anggaran bisa terserap. Meski banyak proyek berjalan, sisa waktu di tahun ini tak akan optimal dalam pengerjaan proyek.
“Tinggal 2,5 bulan lagi dan itu waktu yang sebentar. Saya pesimis bisa terserap di tahun ini,” ujar Fahmi di Gedung DPRD Garut, Selasa (8/10/2019).
Selain waktu yang tinggal dua bulan lagi, Fahmi menyebut masih banyak proyek yang belum selesai menjadi salah satu alasan. Seharusnya Pemkab bisa memperkirakan tenggat waktu dalam penganggaran.
“Bahkan ada proyek yang baru dimulai. Jadi, bakal susah terserap kalau baru dikerjakan,” katanya.
Fahmi meminta Pemkab Garut bisa mengawasi proyek-proyek tersebut. Jangan sampai, karena terburu waktu pengerjaan proyek tidak sesuai.
“Gara-gara dikerjar waktu proyek jadinya asal-asalan. Itu harus diawasi,” ucapnya.
Nanti, menurut dia, Pemkab Garut perlu melakukan evaluasi mengenai rendahnya serapan anggaran. Masyarakat paling dirugikan atas serapan yang rendah itu.
Sebelumnya Bupati Garut, Rudy Gunawan, optimistis sisa anggaran bisa terserap karena masih banyak proyek berjalan. “Sampai awal Oktober baru 60 persen terserap,” ujar Rudy di Lapangan Setda Garut.
Meski tinggal tiga bulan lagi, Rudy yakin sisa anggaran bisa terealisasikan sesuai target. Masih banyak proyek yang dalam pengerjaan.
“Sedang dikebut pengerjaan proyeknya. Optimis sisa tahun ini tinggal beberapa bulan lahi bisa terserap,” katanya.***
Wartawan: Beni | Editor: Ayi Kusmawan