DARA | BANDUNG – DPRD Jabar mendorong pembangunan rel kereta api menuju Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Kabupaten Majalengka. Alasanya, Rek KA tersebut sebagai sarana pendukung akses menuju bandar udara ke dan dari BIJB.
Ketua Pansus VII DPRD Jawa Barat Herlas Juniar, di Bandung, Rabu (10/7/2019), mengatakan, setelah masuk draf raperda perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 2029, selain reaktivasi jalur kereta api Rancaekek-Tanjungsari, juga didorong pembangunan jalur kereta api menuju Bandara Kertajati.
“Itu eksistingnya kan dari Rancaekek ke Tanjungsari, nah dari sananya kita bangun rel baru. Trase ini akan kita dorong sampai Bandara Internasional Kertajati bahkan hingga ke Cirebon,” kata Herlas.
Menurut Herlas, reaktivasi jalur kereta api Rancaekek-Tanjungsari sepanjang 11,5 Km direncanakan beroperasi pada 2022-2023 dan reaktivasi jalur KA, dibutuhkan untuk mengurangi kemacetan dan menurunkan tingkat penggunaan kendaraan pribadi.
Di sisi lain reaktivasi KA ini juga lanjut Herlas harus didorong untuk memudahkan aksesibilitas menuju Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, selain untuk mengurai kemacetan di kawasan Jatinangor.
Herlas menambahkan, reaktivasi jalur Rancaekek Tanjungsari juga akan mereaktivasi dua stasiun yakni Stasiun Jatinangor dan Tanjungsari selain pengembangan Stasiun Rancaekek.
“Kita meninjau peta lokasi untuk stasiun di Jatinangor dan secara umum eksistingnya sudah beralih fungsi menjadi permukiman penduduk serta kantor, mungkin dalam waktu dekat akan ada relokasi,” ujar Herlas.
Selain itu, lanjut dia, reaktivasi empat jalur rel kereta api di Jawa Barat seiring dengan pembangunan infrastruktur transportasi di Jabar saat ini.
Pemprov Jawa Barat dan PT Kereta Api Indonesia sendiri akan mereaktivasi empat jalur kereta api di Jalur Bandung Ciwidey, Rancaekek Tanjungsari, Banjar Pangandaran Cijulang dan Cibatu Garut.
“Reaktivasi akan diteruskan ke Bandara Kertajati. Ini jalur-jalur yang nanti menjadi jangkar karena seperti kita ketahui kereta api merupakan angkutan yang paling digemari masyarakat, murah, tidak ada polusi dan tepat waktu,” katanya.
Wartawan: M Syafrin Zaini | editor: aldinar