Akhir tahun anggaran hanya tinggal sekitar dua bulan lagi. Tapi progres proyek Floodway Cisangkuy, baru mencapai 30%. Kondisi ini disayangkan Komisi C DPRD Kabupaten Bandung.
DARA | BANDUNG – Komisi C DPRD Kabupaten Bandung, Jawa Barat menyayangkan seluruh anggaran yang digunakan proyek pembangungan Floodway Cisangkuy oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) progresnya baru 30%. Artinya 70% belum beres, padahal proyek tersebut ditargetkan selesai akhir tahun 2019.
“Kami sangat menyayangkan kinerja BBWS. Jadi proyek ini harus molor entah sampai tahun kapan. Jelas ini merugikan masyarakat, karena kesemerawutannya,” kata Yanto saat bermusyawarah dengan BBWS, pihak pelaksana proyek, Dinas PUTR dan Kepala Desa Sukamukti, Kecamatan Katapang, di ruang rapat desa setempat, Rabu (23/10/2019).
Musyawarah tersebut menacari jalan agar masyarakat tidak dirugikan dengan proyek ini. “Jangan sampai pembangunan tersebut merugikan pihak masyarakat, karena ada keluhan masyarakat, maka kami turun dan survey ke lokasi, apa saja yang dikeluhkan masyarakat itu,” ujarnya.
Masalah uang ganti kerugian (UGR), lanjut dia, juga jadi bahan pembicaraan. Belum semua mendapat ganti rugi, ada yang masih proses di pengadilan karena masih belum sepakat masalah garga, ada juga adaministrasinya yang belum selesai, seperti tanah carik dan wakaf.
Sementara masalah ganti rugi yang diajukan warga yang rumahnya retak-retak terdampak proyek tersebut, menurut dia, sedang tahap penyelesaian. Yanto juga menyesal, karena BBWS tidak menganggarkan untuk hal tersebut, penggantian tersebut dibebankan kepada pihak ketiga, PT Basuki Rahmanta Putra (BRP).
Menurut Kepala Desa Sukamukti, Agus Tajudin, ada sepuluh rumah warga yang terdampak proyek tersebut. Tapi baru sebagian yang diperbaiki pihak perusahaan.***
Wartawan: Sopandi l Editor: Ayi Kusmawan