Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, Jajang Rohana mendapat keluhan-keluhan dari masyarakat terkait infrastruktur, terutama masalah buruknya saluran drainase yang mengakibatkan banyaknya kejadian banjir.
DARA | BANDUNG – Keluhan dari masyarakat itu mencuat saat Jajang melakukan kunjungan reses di GOR Taman Cibaduyut Indah, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (9/3/2020).
Munculnya keluhan dari masyarakat itu membuat Jajang mendorong percepatan perbaikan drainase kepada pemerintah daerah. Meski anggaran minim, namun masalah buruknya drainase harus menjadi prioritas.
“Perbaikan drainase ini harus diprioritaskan. Makanya akan saya dorong Pemprov Jabar untuk memperbaiki drainase yang memang menjadi ranah kewenangannya,” kata Jajang seusai reses.
Menurut Jajang, buruknya drainase di Jawa Barat bukan hanya terjadi di Kabupaten Bandung dan Sumedang saja, yang memang akhir-akhir ini menyebabkan banjir. Namun, masih banyak daerah lain drainasenya yang harus diperbaiki.
“Hampir merata. Sebagian besar drainase di Jawa Barat buruk. Sangat darurat, makanya ini perlu adanya koordinasi antara stake holder terkait,” ujarnya.
Permasalahan utama, lanjut politisi dari PKS itu, saat pembangunan dan meninggikan badan jalan dengan cara dicor, saluran drainase tidak pernah diperhatikan. Makanya, drainase menjadi mampet karena tertutup material pembangunan coran.
“Ini pekerjaan rumah yang besar buat Jawa Barat. Apalagi masalah drainase ini ada tiga cakupan kewenangan. Ada wewenang pusat, Provinsi, dan Kabupaten. Nah koordinasi ini kurang terbangun, jadi saling tumpang tindih,” ungkapnya.
Jajang meminta agar pemerintah mawas diri untuk lebih baik menjalin koordinasi dalam pembangunan infrastruktur. Pasalnya, pembangunan infrastruktur tidak bisa berjalan sendiri-sendiri.
Salah satu banjir cileuncang yang sering terjadi saat hujan mengguyur berada di Jalan Terusan Kopo-Soreang tepatnya di Warunglobak, Kecamatan Katapang, serta di Jalan Soreang-Cipatik, Desa Parungserab, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Kondisi tersebut terjadi akibat buruknya drainase, sehingga tak mampu menampung air hujan.***
Editor: Maji