Dua Bulan Warga Kampung Sipatahunan Kabupaten Bnadung Kesulitan Air Bersih

Senin, 2 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seorang ibu bersama anaknya yang masih kecil memanfaatkan air sumur di tepian Situ Sipatahunan, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Air yang kurang bening itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena air di rumahnya mulai surut dampak dari musim kemarau. Foto: dara.co.id/Muhammad Zein 

Seorang ibu bersama anaknya yang masih kecil memanfaatkan air sumur di tepian Situ Sipatahunan, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Air yang kurang bening itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena air di rumahnya mulai surut dampak dari musim kemarau. Foto: dara.co.id/Muhammad Zein 

DARA | BANDUNG – Dampak dari musim kemarau tahun ini ratusan kepala keluarga (KK) di RW 5 Kampung Sipatahunan, Kelurahan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kesulitan air bersih. Kondisi tersebut sudah dirasakan sejak dua bulan terakhir.

Selama musim kemarau ini, warga memanfaatkan air dari dua sumur timba yang berada di tepian Situ Sipatahunan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Jarak menuju Situ Sipatahunan cukup jauh dari pemukiman mereka.

Seorang warga RT 4/RW 5 Kampung Sipatahunan, Risma (25), mengaku, sumur bor di rumah kontrakan yang ia tempati sejak dua bulan terakhir mengering. Kalaupun ada hanya sedikit dan tak bisa memenuhi kebutuhan mandi cuci dan memasak.

Apalagi, di kontrakannya tak hanya ada dia dan keluarganya, melainkan ada beberapa KK lainnya. Diakuinya, setiap  masuk musim kemarau, warga di kampung tersebut selalu kesulitan air bersih.

Satu satunya air bersih yang masih ada hanya di Situ Sipatahunan. “Walaupun kami harus berjalan kaki lumayan jauh, kami bersyukur masih ada air bersih untuk keperluan di rumah,” kata Risma yang sedang mengambil air di sumur tepi Situ Sipatahunan, Senin (2/9/2019).

Menurut Risma, di RW 5 Kampung Sipatahunan terdapat delapan RT. Sebagian besar warganya mengambil air dari dua sumur timba yang ada di tepi situ tersebut.

Meski tak begitu jernih, air dari kedua sumur itu cukup meringankan kesulitan air bersih yang mereka alami ejak sekitar dua bulan ini. “Lumayan untuk keperluan cuci piring dan cuci baju terbantu dengan air sumur ini. Tapi kalau untuk keperluan makan dan minum, biasanya kami beli air galon,” ujarnya.

Hal yang sama dikatakan warga lainnya, Elis (23). Akibat sumur bor di rumahnya pun mengering, terpaksa ia harus mendorong gerobak berisi jerigen dan beberapa ember dan berjalan kaki sekitar 200 meter dari rumahnya ke tepian Situ Sipatahunan. Bahkan, karena anaknya yang masih berusia sekitar dua tahun tak ada yang menunggu, terpaksa ia bawa berpanas-panasan menyusuri jalanan kampung yang gersang dan berdebu.

“Alhamdulilah masih ada air di dua sumur ini, walaupun tidak terlalu bersih, masih bisa dipergunakan untuk keperluan mencuci dan mandi. Kalaun untuk minum dan masak kami beli air galon,” kata Elis.

Sepengetahuan Elis, setiap kemarau tiba warga di kampung Sipatahunan selalu kesulitan air bersih. Sehingga, keberadaan dua sumur tua di tepi situ itu selalu menjadi andalan warga disana.

Setiap hari kedua sumur yang berada di bawah pepohonan rindang itu tak pernah sepi dari warga yang mengambil air. Meski harus harus menimba dan jalan kaki sambil mendorong gerobak, baginua tak masala asal air masih ada untuk keperluan sehari-hari.

“Dan seingat saya, setiap kemarau juga kami di sini tidak pernah mendapatkan bantuan air bersih dari pemerintah. Yah, begini saja mengandalkan air sumur di situ dan beli air galon,” katanya.***

Wartawan: Muhammad Zein | Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Bupati Bandung Kumpulkan Kades Bahas Koperasi Merah Putih, DS: Saya Siapkan Anggarannya
BAZNAS Jabar Berhasil Meningkatkan dan Raih Skor Tinggi di Indeks Zakat Nasional 2024
Bupati Bandung Barat Belum Bersuara Terkait Putusan PTUN Atas Gugatan Rini Sartika
Gaspoll di Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran, Bupati KBB Lakukan Pembenahan
Cek Disini, Sampah Lebaran Bandung Raya Yang Dibuang ke TPPAS Sementara Sarimukti
Presiden Prabowo Panen Raya di Majalengka, Bupati Bandung di Ciparay
Menghapus Jenuh Saat Mudik Lebaran, Daop 2 Bandung Sediakan Arena Bermain Anak
PT KAI Daop 2 Bandung Berangkatkan 17.893 Orang, Pucak Mudik Sudah Terlewati
Berita ini 21 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 10 April 2025 - 17:23 WIB

Bupati Bandung Kumpulkan Kades Bahas Koperasi Merah Putih, DS: Saya Siapkan Anggarannya

Rabu, 9 April 2025 - 19:26 WIB

BAZNAS Jabar Berhasil Meningkatkan dan Raih Skor Tinggi di Indeks Zakat Nasional 2024

Rabu, 9 April 2025 - 11:18 WIB

Bupati Bandung Barat Belum Bersuara Terkait Putusan PTUN Atas Gugatan Rini Sartika

Rabu, 9 April 2025 - 10:13 WIB

Gaspoll di Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran, Bupati KBB Lakukan Pembenahan

Selasa, 8 April 2025 - 12:08 WIB

Cek Disini, Sampah Lebaran Bandung Raya Yang Dibuang ke TPPAS Sementara Sarimukti

Berita Terbaru

Proses pemakaman seniman legendaris Titiek Puspa di TPU Tanah Kusir, Bintaro, Jakarta Selatan, Jum'at (11/4/2025).(Foto: Ist)

HEADLINE

Hujan Air Mata di Prosesi Pemakaman Sang Legenda Titiek Puspa

Jumat, 11 Apr 2025 - 21:24 WIB


 Bupati Cirebon Imron saat bersilaturahmi dengan para tokoh masyarakat di kawasan Cirebon Timur. (Foto: bambang/dara)

JABAR

Kabar Baik Nih buat Warga Cirebon Timur dari Bupati Imron

Jumat, 11 Apr 2025 - 18:28 WIB