Dua Tahun Berturut-turut, Cirebon Power Raih Proper Hijau 2020

Kamis, 17 Desember 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Cirebon Power (Foto: istimewa)

Ilustrasi Cirebon Power (Foto: istimewa)

PT Cirebon Electric Power meraih predikat Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) Hijau 2020 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).


DARA | CIREBON – Konsistensi Cirebon Power dalam pengelolaan lingkungan secara baik tersebut membuahkan pencapaian Proper Hijau dua tahun berturut-turut pada 2019 dan 2020.

Sebelumnya, predikat Proper Biru juga telah diraih selama tiga tahun berturut-turut sejak 2016.

Setiap tahun, KLHK mengeluarkan peringkat penilaian kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan melalui ajang Proper. Pada 2020, tingkat ketaatan perusahaan terhadap peraturan lingkungan hidup mencapai 88%, lebih baik dari 2019 yaitu 85%.

Dari evaluasi terhadap 2.038 perusahaan, tahun ini KLHK memberikan peringkat Proper Emas kepada 32 perusahaan, Proper Hijau kepada 125 perusahaan, Proper Biru kepada 1.629 perusahaan, Proper Merah kepada 233 perusahaan serta Proper Hitam kepada dua perusahaan.

Penghargaan Proper Hijau 2020 kali ini digelar Selasa 15 Desember 2020 secara terbatas dengan hanya dihadiri oleh penerima Proper emas, namun juga diikuti seluruh peserta Proper 2020 secara luar jaringan (online).

Presiden Direktur Cirebon Power, Hisahiro Takeuchi menyatakan kegembiraannya atas penghargaan Proper Hijau 2020.

Menurut Takeuchi, pencapaian ini adalah bentuk pengakuan pemerintah atas kinerja pengelolaan lingkungan yang telah dirintis sejak awal, dan akan dilakukan secara konsisten, bahkan dengan pengembangan secara terus menerus.

“Sekali lagi, tahun ini kami mendapat Proper Hijau sebagai bukti upaya Cirebon Power untuk terus menekan emisi dan efisiensi energi. Kami akan terus berupaya untuk menjalankannya dengan berbagai peningkatan, semoga tahun depan Cirebon power sudah bisa meraih Proper Emas” kata Takeuchi.

Proper Hijau merupakan pencapaian kinerja sangat baik dalam penilaian pengelolaan lingkungan suatu perusahaan yang dilakukan KLHK.

Predikat ini diberikan kepada Cirebon Power untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) unit pertama berkapasitas 660 MW.

Tahun ini, pembangkit listrik unit pertama milik Cirebon Power mencetak prestasi pada 3 kategori penilaian, yaitu efisiensi energi hingga 25.690 GJ melalui upaya optimalisasi teknologi ESP, penurunan emisi hingga 16.963,7 Ton CO²e dengan cara optimalisasi cooling water pump, dan pemanfaatan fly ash hingga sebanyak 51,75 ribu ton.

Beroperasi sejak 27 Juli 2012, PLTU Unit I termasuk pionir dalam penerapan teknologi ramah lingkungan supercritical (SC) boiler di Indonesia.

Selain teknologi ramah lingkungan pada pembangkit listriknya, Cirebon Power juga melibatkan masyarakat dalam menjalankan prinsip green sustainability melalui tiga program utama yaitu bank bibit dan penanaman mangrove serta taman terbuka hijau, pendampingan UMKM, dan pengembangan usaha berkesinambungan.

Takeuchi meyakini, pemberdayaan masyarakat tak hanya tanggung jawab sosial, namun upaya untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat sekitar.

“Kegiatan penanaman mangrove sendiri tidak hanya efektif mengonversi energi, tetapi juga menurunkan emisi gas rumah kaca serta berkontribusi mereduksi dampak perubahan iklim,” ujar Takeuchi.

Konsorsium pembangkit listrik antara Indonesia, Jepang dan Korea Selatan tersebut kini sedang membangun PLTU Unit II memanfaatkan teknologi lebih maju dari pendahulunya, yaitu ultra super critical (USC).

Teknologi yang digunakan Cirebon Power ini mengurangi tingkat emisi hingga level maksimal. Pembangkit berkapasitas 1000 MW itu diproyeksikan akan mulai beroperasi pada tahun 2022.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Komunitas Doubel Cabin Indonesia Beri Bantuan untuk Korban Bencana di Sukabumi
Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak
Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024
Juara Mojang Jajaka, Benny Bachtiar: Mereka Jadi Duta Pariwisata dan Budaya Jabar
Ini Skema dan Cara Menghitung Pajak Kendaraan Setelah Ada Aturan Opsen
Kunjungi Korban Bencana di Sukabumi, Menteri Lingkungan Hidup Bilang Banyak yang Harus Dilakukan untuk Mengantisipasi Bencana
Kota Sukabumi Tuan Rumah Pekan Kebudayaan Daerah Jawa Barat
BPBD Jabar Lanjutkan Masa Darurat Bencana Sukabumi, 12.651 Warga Masih Mengungsi
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Desember 2024 - 16:27 WIB

Komunitas Doubel Cabin Indonesia Beri Bantuan untuk Korban Bencana di Sukabumi

Senin, 16 Desember 2024 - 11:52 WIB

Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak

Senin, 16 Desember 2024 - 11:03 WIB

Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024

Senin, 16 Desember 2024 - 10:52 WIB

Juara Mojang Jajaka, Benny Bachtiar: Mereka Jadi Duta Pariwisata dan Budaya Jabar

Minggu, 15 Desember 2024 - 22:18 WIB

Ini Skema dan Cara Menghitung Pajak Kendaraan Setelah Ada Aturan Opsen

Berita Terbaru

Kepala Dimas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Panji Hernawan

BANDUNG UPDATE

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Des 2024 - 16:16 WIB