Duh! Grafik Covid-19 di Bandung Naik Lagi

Senin, 18 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“Kalau saya lihat tren kembali naik, suka tidak suka jangan ada pelonggaran. Harus hati-hati dalam melaksanaan aturan setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jabar, terlebih sektor apa saja yang akan mulai dilakukan pelonggaran,” kata Yana Mulyana.


DARA | BANDUNG – Meski Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Barat belum berakhir, namun aktivitas masyarakat khususnya ekonomi sudah terlihat normal.

Di sejumlah wilayah di Bandung Raya, para pedagang maupun sejumlah toko mulai kembali beroperasi. Hal ini tentu saja menimbulkan banyaknya kerumunan massa di sejumlah titik.

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengakui adanya kenaikan trend pada grafik covid-19 di Kota Bandung. Pihaknya melihat ada peningkatan grafik Orang Dalam Pemantauan (ODP) serta Pasien Dalam Pengawasan (PDP), meski untuk tingkat kesembuhan lebih tinggi dari angka kematian.

Untuk itu, Yana mengimbau agar masyarakat tetap waspada karena dikhawatikan adanya gelombang kedua pandemi Covid-19.

“Kalau saya lihat tren kembali naik, suka tidak suka jangan ada pelonggaran. Harus hati-hati dalam melaksanaan aturan setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jabar, terlebih sektor apa saja yang akan mulai dilakukan pelonggaran,” kata Yana di Balai Kota Bandung, Senin (18/5/2020).

Terkait hal tersebut ia mengatakan, Wali Kota Bandung akan melakukan sosialisasi. Sebelumnya, pihaknya akan menggelar evaluasi menjelang PSBB Jabar selesai.

“Yang pasti seperti apa mekanisme nanti akan ada evaluasi Wali Kota bersama Forkopimda serta Tim Gugus tugas dan teknisnya seperti apa pasti kita sosialialisasikan. Hanya saja, saat ini belum bias di infokan seperti apa jalur mekanisme nanti,” ujar Yana.

Lebih lanjut Yana mengakui, memang tidak mudah melaksanakan teknis pelonggaran di lapangan terlebih untuk sektor ekonomi dan juga kesehatan. Menurutnya, jika satu sisi dilakukan pelonggaran, misalnya untuk sektor ekonomi maka sektor kesehatan akan terdampak bisa jadi kenaikan angka untuk PDP, ODP serta positif Covid-19.

“Sementara jika Kesehatan yang diperketat dengan mekanisme perketat jalur ekonomi, akan berdampak pula terhadap laju ekonomi yang menurun. Disinilah dibutuhkan kebijakan yang tidak main-main,” tutur Yana.

Terlebih, sebagai orang yang sempat dinyatakan positif, Yana sangat mengkhawatirkan adanya peningkatan gelombang kedua Covid-19.

“Saya sebagai mantan penderita Covid-19 khawatirnya gelombang kedua terjadi dan bisa lebih berbahaya, jadi tetap harus dievaluasi dengan baik,” pungkasnya.***

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Presiden Prabowo Tegaskan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia Dukung Ketahanan Ekonomi Nasional
Pemerintah Percepat Program MBG, Dorong Peran Koperasi dan Industri Susu Lokal
Universitas Paramadina Gelar Presidential Lecture Bersama Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden Prabowo Resmikan Pegadaian sebagai Bank Emas Pertama di Indonesia
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Kamis 27 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Kamis 27 Februari 2025
Diduga Embat Dana Desa, Seorang Kuwu di Cirebon Dituntut Tujuh Tahun Penjara
Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:56 WIB

Presiden Prabowo Tegaskan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia Dukung Ketahanan Ekonomi Nasional

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:52 WIB

Pemerintah Percepat Program MBG, Dorong Peran Koperasi dan Industri Susu Lokal

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:40 WIB

Presiden Prabowo Resmikan Pegadaian sebagai Bank Emas Pertama di Indonesia

Kamis, 27 Februari 2025 - 06:35 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Kamis 27 Februari 2025

Kamis, 27 Februari 2025 - 06:31 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Kamis 27 Februari 2025

Berita Terbaru