Tahun ini tak luput dari antusiasme untuk tetap membangun UKM Indonesia. Galang UMKM Indonesia (GUKMI) kembali diadakan dengan mengangkat tema “Menjadi UKM Juara Kelas”.
DARA – Sejak tahun 2020, dalam rangka mematuhi protokol kesehatan dan keselamatan, GUKMI diselenggarakan sepenuhnya secara virtual.
Topik GUKMI kali ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku UKM di Indonesia dalam beradaptasi dan menghadapi tantangan baru saat krisis pandemi berlalu. Kunci pembahasan kali ini merupakan pengelolaan pelanggan, produk, dan juga merek.
Dengan semangat sebagai Juara Kelas, para pengusaha mikro, kecil dan menengah diharapkan bisa memiliki keunggulan dari sisi pengelolaan pelanggan, produk maupun merek.
Hadir sebagai pembicara, Hermawan Kartajaya selaku Chairman & Co-Founder Indonesia Council for Small Business Chairman, Asia Council for Small Business Incoming Chair for International Council for Smal Business, dan Jacky Mussry selaku President Indonesia Council for Small Business, CEO & Dean MarkPlus Institute.
“Pemerintah, kemudian pengusaha, pebisnis, peneliti atau kampus, dan pembina, empat poin inilah yang akan kita masukkan elemennya ke dalam Galang UKM Indonesia keenam yang kita sebut GUKMI,” kata Hermawan Kartajaya pada bincang-bincang virtual bersama pegiat UKM Indonesia, Rabu (6/10/2021).
Mengangkat topik Menjadi UKM Juara Kelas, Presiden ICSB kemudian menjelaskan, untuk bisa menjadi juara kelas para pengusaha UKM harus memiliki pandangan yang lebih strategis. Ada yang seolah-olah menampik ini urusah korporasi besar, padahal UKM perlu memikirkan secara strategis.
“Kita juga melihat bahwa ini sudah bukan waktunya lagi UKM mainnya technical terus, jadi harus strategis,” ujar Jacky Mussry.
“Dalam Galang UKM Indonesia 2021 ini ada tiga strategi terkait dengan pemasaran yang bisa dipertimbangkan untuk para pengusaha kecil dan menengah menjadi juara kelas yang akan dibahas selama dua hari, strategi pengelolaan pelanggan, strategi pengelolaan produk, dan strategi pengelolaan merek,” imbuh Jacky.
Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM, Talkah Badrus yang turut hadir pada gelaran GUKMI hari ini memaparkan upaya pemerintah kaitannya dalam pengembangan UKM.
“Upaya kaitannya dalam menaik kelaskan ini tentu dari segi pemerintah adalah untuk pengembangan kawasan terintegrasi UMKM. Kemudian dari sisi digitalisasi bahwa memang UKM mau tidak mau harus masuk dalam jaringan atau digitalisasi. Terkait dengan inkubator bisnis yang tentu sangat diperlukan ini harus dilakukan pendampingan atau konsultasi bisnis dalam mengembangkan usaha,” ujarnya.
Lebih lanjut Talkah mengatakan, begitu juga dengan skema pembiayaan atau permodalan yang dibutuhkan bisnis. Terakhir adalah pengembangan rasio kewirausahaan, di Indonesia terkait dengan kewirausahaan, potensi untuk berkembang cukup bagus, dan dari segi demografi harus kita sambut.
“Dari sisi kuantitas, terdapat kurang lebih 64 juta UKM yang memiliki kontribusi pada PDB kurang lebih 62 persen. Di tahun 2024 kita harapkan naik kontribusinya menjadi 65 persen. Dari segi kontribusi ekspor juga demikian, dari 14 persen kita harapkan menjadi 21 persen. Demikian juga untuk program startup berbasis koperasi, kita harapkan dari 900 menjadi 3500 unit di akhir tahun 2024. Kemudian koperasi modern kami dorong menjadi 400 unit di 2024,” ujar Talkah.
Perhelatan Galang UKM Indonesia juga dilengkapi dengan adanya penghargaan bagi para stakeholder di Indonesia yang mampu mendukung keberlangsungan UMKM terutama selama masa pandemi.
“ICSB Presidential awards ini secara rutin diberikan kepada beberapa pihak terutama pembuat kebijakan, pemerintah, pelaku bisnis, dan juga pembina yang memberikan kontribusi luar biasa pada pemberdayaan UKM Indonesia. Dalam galang UKM ini ICSB Presidential Awards juga diberikan kepada korporasi yang memberikan aksi nyata bagi UMKM terutama pada saat pandemi Covid-19,” kata Jacky Mussry.
Pada pilar pemerintah, ICSB Presidential Award dianugerahkan kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Deputi Bidang Ekonomi Digital Dan Produk Kreatif dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Sementara dari pilar pebisnis, penerima penghargaan ini diantaranya Accor, XL Axiata, dan PT.Shopee Indonesia.
Dari pilar peneliti, ICSB Presidential Award dimenangkan oleh Program Studi Hubungan Masyarakat, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia dan Kampus Bisnis Umar Usman. Kemudian gelaran penghargaan ini diakhiri dengan penghargaan pilar pembina yang diberikan kepada PT Lumina Kaya Indonesia (Kaya.id), PT. Harapan Bangsa Kita (GK Hebat), dan Indonesia Prima.
Dari sektor swasta, pada sesi pebisnis GUKMI 2021 hadir Head of Sustainability and Internal Communication XL Axiata, Andy Satrio Yuddho.
“Ada banyak peran perempuan di Indonesia, pertanyaannya bagaimana agar perempuan di Indonesia juga bisa memberdayakan lingkungan perempuannya. XL menghadirkan program Sisternet, kami memberikan media pembelajaran ada modul, artikel, lebih dari 15 ribu modul yang bisa diakses perempuan di Indonesia, sehingga wanita indonesia memiliki pilihan. Kita juga siapkan kelas edukasi secara gratis, ada juga forumnya untuk memantau checkpoint dan pertumbuhan wanita di Indonesia di program Sisternet,” ujar Andy pada sesi diskusi GUKMI 2021.
GUKMI merupakan wadah kolaborasi antara pihak pemerintah, BUMN, swasta, serta kampus untuk meningkatkan daya saing UKM di Indonesia. GUKMI telah sukses dilaksanakan di puluhan kota dari tahun 2016, dan dihadiri lebih dari 5000 UKM dari seluruh Indonesia.
Acara ini di dukung oleh Artajasa Pembayaran Elektronis, JNE.
Media Partner: Marketeers – Marketing X Entrepreneurship, Event Jakarta, Info UMKM Indonesia, Bandung Info, Seputar Info ID.
Strategic Partner: ICSB – Indonesia Council for Small Business Galang UKM Indonesia 2021.
Powered by: MarkPlus Institute, Organized by: Marketeers MICE.***
Editor: denkur