DARA | JAKARTA – Folemik Yusril Ihza Mahendra terus mengemuka. Barawal ketika Yusril menyatakan dukungannya kepada Jokowi setelah ia ditarik jadi kuasa hukum tim pemenangan Jokowi-Ma;ruf.
Tempo hari Yusril pernah mengatakan Partai Bulan Bintang adalah partai berdaulat, sehingga tidak ada orang yang bisa mendikte, termasuk Rizieq Shihab.
Menanggapi pernyataan itu, Ketua Persaudaraan Alumni 212 yang juga Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif menyindir juga dulu Yusril pernah merengek minta tolong kepada Rizieq. “Sebelum lolos ngrengek-rengek ke HRS/FPI minta dibantu, sekarang merasa enggak butuh,” ucap Slamet saat dihubungi, Jumat (1/2), seperti dilansir CNN.
Ketua Divisi Hukum PA 212 Damai Hari Lubis juga menanggapi pernyataan Yusril. Dulu , kata Hari Lubis, Yusril pernah mengutus Sekjen PBB, M.S. Kaban untuk bertemu dengan Rizieq di Mekkah, Arab Saudi dalam rangka meminta dukungan.
Damai mengatakan Yusril, melalui Kaban, pernah meminta bantuan kepada Rizieq agar mendorong parpol pengusung Prabowo-Sandi untuk memberi bantuan suara kepada PBB. Bahkan, kata Damai, Yusril sendiri juga pernah meminta bantuan secara tertulis kepada parpol pengusung Prabowo-Sandi agar diberikan banyak suara.
Menurut Damai, sikap tersebut bukti bahwa Yusril gagal mengelola partainya sendiri. “Usul dengan cara mengemis minta bantuan suara terhadap partai lain yang sama-sama berkompetisi adalah suatu keanehan dalam praktik politik maupun teori politis, sama dengan pesimisme, bentuk kegagalan atau identik pengemis suara,” ujar Damai.***
Editor: denkur