“Kami heran, para pedagang kecil tidak boleh ada pembeli bergerombol. Tapi di supermarket, banyak pengunjung yang datang tidak ditegur pemerintah,” kata pedagang asongan.
DARA | BANDUNG – Akibat mewabahnya Virus Corona Covid-19, sejumlah kantin di Komplek Pemerintah Kabupaten Bandung, Jalan Al-Fathu, Soreang tutup. Tampak suasana sepi seperti tah berpenghuni.
Mereka terpaksa memilih tak berjualan karena selain anjuran pemerintah tentang social distancing, kalau pun jualan pendapatnya menurun drastis.
Hal itu juga dialami ratusan pedagang kecil. Mereka gulung tikar karena pendapatannya sekarang sangat jauh berbeda dengan sebelumnya. Keuntungan yang diperolehnya hanya untuk makan saja sementara modalnya tidak kembali.
Pedagang gorengan, Aep (55), dia mengandalkan kehidupannya dari berjualan. Termasuk untuk biaya sekolah anak-anaknya. Untungnya sekolah diliburkan, jadi dia tidak merasa rada tenang.
Tapi untuk sehari-harinya, kalau tidak berjualan tidak akan mendapatkan uang untuk makan, tapi ketika berjualan saat ini keuntungan yang didapatnya tidak menentu.
“Kami heran, para pedagang kecil tidak boleh ada pembeli bergerombol. Tapi di supermarket, banyak pengunjung yang datang tidak dapat teguran dari pemerintah,” katanya, di Soreang, Kamis (2/4/2020).
Keluhan serupa di dapat dari, Marsinah (45), warga Pasirjambu, pedagang jajanan pasar, seorang janda anak 3, dia mengaku untuk sekarang penghasilannya turun dengan dratis, semenjak ada wabah virus corona.
Dia sangat gembira ketika Pemerintah berencana akan memberikan bantuan hibah kepada warga agar tidak berkeliaran keluar rumah, sebagai suatu cara untuk memutus penyebaran virus corona.
“Mudah-mudahan saja bantuan itu bisa segera dicairkan. Kasihan anak-anak jadi kekurangan makan bergizi, karena harus makan seadanya,” ujarnya.
Editor : Maji