Efektivitas Kebijakan Ekonomi dan Keberhasilan Vaksinasi Covid-19 Kunci Keberhasilan Pemulihan Ekonomi Nasional

Rabu, 27 Januari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi XI DPR RI Junaidi Auly

Anggota Komisi XI DPR RI Junaidi Auly

Pemerintah dalam APBN 2021 beserta sejumlah lembaga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berkisar di level 4 hingga 6 persen.


DARA – Meski demikian potensi pertumbuhan ini masih berisiko tertarik kebawah akibat risiko dari pandemi yang terus mengalami kenaikan, bahkan melebihi 1 juta kasus.

Anggota Komisi XI DPR RI Junaidi Auly menilai ada dua kunci kebijakan yang bisa berpengaruh pada pencapaian pertumbuhan ekonomi tahun ini, yaitu program vaksinasi dan efektivitas kebijakan ekonomi pemerintah.

Menurutnya, pemulihan ekonomi akan bergantung pada keberhasilan kedua aspek tersebut.

“Selain keberhasilan vaksinasi yang akan menyasar pada 70 persen penduduk, pemerintah harus mengubah cara kerja dalam penanganan pandemi agar ekonomi bisa segera pulih,” ujar Junaidi dalam rilis yang diterima di Jakarta. Rabu, (27/1/2021)

Dalam menjaga daya tahan ekonomi di tengah pandemi, lanjut Junaidi, Pemerintah diminta untuk meningkatkan efektivitas kebijakan ekonominya dengan mendongkrak faktor permintaan yang sangat krusial khususnya demand untuk konsumsi baik rumah tangga, pemerintah maupun untuk kebutuhan investasi berbagai sektor ekonomi.

Ia mengatakan peran belanja APBN, belanja PEN, belanja BUMN, serta penyaluran kredit dan pembiayaan dari perbankan sangat penting untuk dipacu.

Selain itu, Legislator Fraksi PKS ini menilai ada kejanggalan dalam postur APBN 2021 yang menempatkan sektor kesehatan sebagai prioritas keempat setelah infrastruktur, perlindungan sosial dan pendidikan.

Pagu anggaran untuk infrastruktur sebesar Rp 417,4 triliun sementara pagu sektor kesehatan hanya 169,7 triliun. Mestinya anggaran kesehatan menjadi perhatian dan isu utama karena resesi ekonomi tahun lalu diakibatkan masalah kesehatan.

“Dalam situasi ini pemerintah menunjukkan sense of crisis yang rendah, bahkan anggaran kesehatan tidak ada separuhnya dari anggaran infrastruktur,” kata Junaidi.

Terkait keberlanjutan Program Ekonomi Nasional (PEN) 2021, Politisi dari Dapil Lampung II ini menegaskan bahwa PEN 2021 hendaknya direalisasikan secara cepat dan tepat sasaran.

Lambatnya ekseskusi dan realisasi menjadi catatan penting pada PEN 2020 yang harus segera diatasi.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Presiden Prabowo Tegaskan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia Dukung Ketahanan Ekonomi Nasional
Pemerintah Percepat Program MBG, Dorong Peran Koperasi dan Industri Susu Lokal
Universitas Paramadina Gelar Presidential Lecture Bersama Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden Prabowo Resmikan Pegadaian sebagai Bank Emas Pertama di Indonesia
KAI Bersama UMKM Binaan Turut Serta dalam Program Pelatihan “UMKM Naik Kelas” untuk Wujudkan Ekonomi Mandiri dan Berkelanjutan
Pertamina Tegaskan Kualitas Pertamax Sesuai Spesifikasi
Diduga Embat Dana Desa, Seorang Kuwu di Cirebon Dituntut Tujuh Tahun Penjara
Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:56 WIB

Presiden Prabowo Tegaskan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia Dukung Ketahanan Ekonomi Nasional

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:52 WIB

Pemerintah Percepat Program MBG, Dorong Peran Koperasi dan Industri Susu Lokal

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:40 WIB

Presiden Prabowo Resmikan Pegadaian sebagai Bank Emas Pertama di Indonesia

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:36 WIB

KAI Bersama UMKM Binaan Turut Serta dalam Program Pelatihan “UMKM Naik Kelas” untuk Wujudkan Ekonomi Mandiri dan Berkelanjutan

Rabu, 26 Februari 2025 - 19:54 WIB

Pertamina Tegaskan Kualitas Pertamax Sesuai Spesifikasi

Berita Terbaru