Eijkman, Selama 8 Jam Covid-19 Bisa Bertahan di Udara

Sabtu, 11 Juli 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: Grid.ID/net

Ilustrasi: Grid.ID/net

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengubah pandangannya soal penularan Covid-19. Organisasi itu mempertimbangkan kemungkinan virus menyebar di udara.


DARA | JAKARTA – Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Subandrio mengatakan, virus Covid-19 bisa bertahan di udara yang sirkulasinya kurang baik sampai 8 jam.

“Di udara bisa bertahan sampai 8 jam. Kalau droplet kan kalau keluar langsung jatuh ke lantai sampai 2 meter. secara teori, kalau bicara pelan, air borne virusnya memang tidak terlalu banyak, tetapi kalau bicaranya keras bisa banyak,” kata Amin dalam diskusi Polemik Trijaya, seperti dikutip dara dari Liputan6.com, Sabtu (11/7/2020).

Dia menuturkan, di rumah sakit, dengan aliran udara dan tekanannya besar, misalnya pemasangan ventilator, bisa mengubah droplet menjadi partikel kecil yang terbang namanya air borne. Dan resiko tertularnya tinggi.

“Ini sudah sejak awal dibahas sebenarnya di rumah sakit. Virus yang air borne itu risiko tertularnya lebih tinggi. Kalau di luar orang kemudian baru menyadari kalau di ruangan, terutama yang pakai AC itu, udaranya diputar-putar di situ saja tidak ada perputaran,” jelas Amin seraya menambahkan, disarankan ada ventilasi atau jendela yang dibuka.

“Biar ada perputaran udara segar yang masuk. Di rumah sakit ada standarnya, bahwa setiap ruangan itu ada harus ada perputaran udara sekian persen setiap jam, ada takarannya,” ungkap Amin.

Hal ini menurutnya, berlaku juga di ruang kerja. Bahkan dia khawatir dengan bisokop. “Yang saya khawatirkan bioskop akan dibuka, kita nggak tahu sistem udaranya seperti apa,” pungkasnya.***

Editor: denkur | Sumber: Liputan6.com

Berita Terkait

Sultan Bahas Kerja sama Pertahanan dan Pangan Dengan Beberapa Senator Rusia
Pimpin Rapat Persiapan Uji Kelayakan Capim KPK, Puan: Siapapun yang Terpilih Harus Tingkatkan Kinerja Lembaga
Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia
Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 
Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 20:29 WIB

Sultan Bahas Kerja sama Pertahanan dan Pangan Dengan Beberapa Senator Rusia

Jumat, 15 November 2024 - 20:24 WIB

Pimpin Rapat Persiapan Uji Kelayakan Capim KPK, Puan: Siapapun yang Terpilih Harus Tingkatkan Kinerja Lembaga

Jumat, 15 November 2024 - 17:18 WIB

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia

Jumat, 15 November 2024 - 16:14 WIB

Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Berita Terbaru