Eliminasi Paham Radikalime, Jabar-BNPT Siapkan Kolaborasi Pentaheliks

Kamis, 13 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy



Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat  menerima kunjungan dan dialog kebangsaan BNPT di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (12/1/2022).(Foto: Humas Pemprov Jabar)

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menerima kunjungan dan dialog kebangsaan BNPT di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (12/1/2022).(Foto: Humas Pemprov Jabar)

“Jawa Barat dengan penduduk 50 juta jiwa sering kali menjadi objek dari ideologi-ideologi yang mungkin bertentangan dengan Pancasila,” ucapnya.


DARA- Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat mengembangkan kolaborasi pentaheliks dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme untuk menangani potensi radikalisme dan terorisme.

Hal tersebut dilakukan sebagai antisipasi semakin masifnya narasi perbedaan terkait keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), juga yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.

“Kami akan menggabungkan inisiatif dari Provinsi Jabar dengan BNPT, sehingga terdapat permodelan, ibaratnya kami ini sudah dan sedang melaksanakan vaksinasi antivirus radikalisme dan terorisme,” ujar Ridwan Kamil saat menerima kunjungan silaturahim dan dialog kebangsaan BNPT dalam upaya pencegahan paham radikalisme dan terorisme wilayah Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (12/1/2022).

Kehadiran Boy Rafli Amar selaku Kepala BNPT ke Provinsi Jabar menurut Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil memberikan angin segar dalam menangkal isu-isu radikalisme dan terorisme di tanah Pasundan.

“Pak Boy memberikan informasi terkini terhadap situasi keindonesiaan yang berhubungan dengan potensi radikalisme dan terorisme, juga program deradikalisasi dan penanganan terorisme,” ujar Kang Emil.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur juga menjelaskan mengenai populasi penduduk Jabar yang menyentuh hampir 50 juta jiwa. Hal itu menjadi kerawanan sasaran alur informasi penyebaran paham radikalisme dan terorisme.

“Jawa Barat dengan penduduk 50 juta jiwa sering kali menjadi objek dari ideologi-ideologi yang mungkin bertentangan dengan Pancasila,” ucapnya.

Oleh karenai itu Pemda Provinsi Jabar telah menyiapkan berbagai strategi untuk menanggulangi paham tersebut agar tidak terpapar kepada anak-anak muda.

“Kita mempunyai Kemah Kebangsaan, anak-anak muda berkumpul mendiskusikan semangat kepancasilaan. Saya sudah melantik 1.100 Duta Pancasila, juga Duta Bela Negara,” jelas Kang Emil.

Pemda Provinsi Jabar juga memiliki Program Ajengan Masuk Sekolah untuk memberikan narasi menangkal segala potensi ceramah bermuatan narasi yang hendak menggeser kepancasilaan ke arah radikalisasi.

Tak hanya itu, Kang Emil menyebut ada Program Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita (Sekoper Cinta) untuk memberikan edukasi kepada perempuan di Jabar.

“Seperti Program Sekoper Cinta, salah satu kurikulumnya adalah deteksi radikalisme. Program-program ini insyaallah akan membawa Jawa Barat 2022 gas pol melawan radikalisme,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala BNPT Boy Rafli Amar mengatakan, kedatangannya ke Jabar untuk bersilaturahim kebangsaan dengan kepala daerah terkait penanganan isu radikalisme dan terorisme.

“Hari ini kita bisa silaturahmi kebangsaan dengan Bapak Gubernur Jawa Barat. Intinya, kita ingin meningkatkan ikhtiar merawat kebinekaan untuk mencegah intoleransi, radikalisme dan terorisme. Kita tentu tidak ingin adanya ideologi yang berbasis kekerasan,” ungkap Boy Rafli.

Menurutnya, ideologi terorisme merupakan suatu paham yang menganut kekerasan sebagai tindakan benar. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat tetap teguh pada nilai luhur bangsa, khususnya Pancasila.

“Ideologi terorisme itu adalah ideologi yang berbasis kekerasan, yang akhirnya memapar masyarakat kita. Diharapkan masyarakat tetap teguh menjaga nilai luhur bangsa kita,” imbuhnya.

Boy Rafli menegaskan, bahwa ideologi negara Pancasila perlu terus dijaga dengan kolaborasi antar pemerintah pusat dengan daerah. Dengan demikian potensi yang bertentangan dengan ideologi negara dapat terkikis.

“Kita telah memiliki ideologi negara Pancasila yang tentunya perlu kolaborasi dan ikhtiar bersama agar segala potensi berkembangnya ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara bisa dieliminasi,” ujarnya.

Boy Rafli menuturkan, diskusi yang dilakukan dengan Gubernur Jawa Barat dan jajarannya ini juga terkait dengan program kontra radikalisasi karena salah satu lokasi kawasan terpadu nusantara yang diusun ada di wilayah Jabar, terutama di wilayah Kabupaten Garut.

“Kita juga mengembangkan narasi-narasi dalam rangka kontra propaganda jaringan teroris yang menyampaikan pesan ke Indonesia,” ungkapnya.

 

Editor : Maji

Berita Terkait

Pemda Provinsi Jawa Barat Mengawasi Pembongkaran Pagar Laut di Bekasi
Besti 2025 Dibuka Lagi Lho, Siapkan Syarat-syarat Ini
Pemprov Jabar Evaluasi Kerja Sama dengan PT TRPN Soal Pagar Laut Bekasi
Soal Pagar Laut Bekasi, KKP Beri Sanksi PT TRPN
HARI PERS NASIONAL 2025, Bey Machmudin: Membangun Sikap Kritis dan Berintegritas
Puncak Peringatan HPN 2025 di Riau, Menkomdigi: Momen Merayakan Keberanian, Integritas, dan Semangat Juang
Jaga Ekosistim TPA Saimukti, Penanganan Sampah Bandung Raya Dilakukan Kewilayahan
KAI Group Layani 39,08 Juta Penumpang Selama Januari 2025, Simak Data Berikut Ini
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 11 Februari 2025 - 22:27 WIB

Pemda Provinsi Jawa Barat Mengawasi Pembongkaran Pagar Laut di Bekasi

Selasa, 11 Februari 2025 - 13:04 WIB

Pemprov Jabar Evaluasi Kerja Sama dengan PT TRPN Soal Pagar Laut Bekasi

Selasa, 11 Februari 2025 - 12:54 WIB

Soal Pagar Laut Bekasi, KKP Beri Sanksi PT TRPN

Minggu, 9 Februari 2025 - 19:49 WIB

HARI PERS NASIONAL 2025, Bey Machmudin: Membangun Sikap Kritis dan Berintegritas

Minggu, 9 Februari 2025 - 16:49 WIB

Puncak Peringatan HPN 2025 di Riau, Menkomdigi: Momen Merayakan Keberanian, Integritas, dan Semangat Juang

Berita Terbaru