Ema Suranta, Kartini Penggerak Lingkungan dari Sampah Bukit Berlian

Selasa, 22 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ema Suranta, Kartini penggerak lingkungan yang mengubah tumpukan sampah menjadi sumber harapan bagi masyarakat dan masa depan (Foto: Istimewa)

Ema Suranta, Kartini penggerak lingkungan yang mengubah tumpukan sampah menjadi sumber harapan bagi masyarakat dan masa depan (Foto: Istimewa)

Ema tergerak mendirikan Bank Sampah Bukit Berlian

DARA | Di tengah berbagai permasalahan lingkungan dan minimnya kepedulian terhadap pengelolaan sampah, sosok Ema Suranta muncul sebagai Kartini masa kini.

Dengan semangat yang menyala dan tekad yang teguh, ia mengubah tumpukan sampah menjadi sumber harapan bagi lingkungan, masyarakat, dan masa depan.

Berawal dari kegelisahannya melihat gunungan sampah yang menumpuk di desanya, serta kenangan tragis akan tragedi TPA Leuwigajah yang merenggut 150 jiwa, Ema tergerak mendirikan Bank Sampah Bukit Berlian di Desa Kertamulya, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat bersama ibu-ibu di sekitarnya.

Bukan hanya sebagai tempat pemilahan, tetapi sebagai pusat edukasi, pemberdayaan, dan gerakan sosial lingkungan.

Dengan dukungan dari PNM, Ema mulai membudidayakan larva Black Soldier Fly atau yang dikenal dengan sebutan maggot, untuk mengolah sampah organik.

Dari modal awal yang didapatkan saat bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar, ia kini berhasil mengolah hingga 2 ton sampah per minggu dan menghasilkan maggot segar serta kasgot (pupuk organik).

Produk-produk ini tidak hanya menjadi solusi lingkungan, tetapi juga sumber penghasilan baru bagi masyarakat.

Ema kini menjadi simbol bahwa perempuan, dengan semangat Kartini, mampu menjawab tantangan sesuai zamannya dengan aksi nyata dan solusi berkelanjutan.

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyampaikan penghargaan atas semangat juang para nasabah perempuan yang telah menjadi motor perubahan di komunitasnya.

“Kartini hari ini bukan hanya bicara tentang emansipasi, tapi juga tentang keberanian mengambil tanggung jawab atas lingkungan dan sesama. Ibu Ema dan ribuan nasabah PNM lainnya membuktikan bahwa pemberdayaan ultra mikro bukan sekadar soal ekonomi, tapi juga tentang membangun masa depan bersama,” ungkap Arief.

Menurut Arief, melalui program PNM Mekaar, PNM telah mendampingi jutaan perempuan Indonesia agar mandiri secara finansial, percaya diri secara sosial, dan kuat dalam menghadapi tantangan hidup.

“PNM berharap semakin banyak sosok seperti Ema yang dapat diberikan pendampingan dan pembiayaan agar menjadi inspirasi perwujudan Kartini di masa kini,” ujar Arief.

Editor: denkur

Berita Terkait

PAW, Muhammad Ridho Dilantik jadi Anggota DPRD Kota Sukabumi
Bupati Cirebon Resmi Luncurkan Program DAKOCAN, Kartu Identitas Anak Jadi Modal Data Masa Depan
Bupati Cirebon dan Gubernur Jabar Kompak Benahi Jalan Rusak, Target Rampung 2027
Hari Bumi Sedunia, Bupati Sukabumi Tanam Pohon di Bukit Kurma Baruajol
Dedi Mulyadi Ubah Kabupaten Cirebon Jadi Yogyakartanya Jawa Barat
Kasad Resmikan Sarana Pengairan Pertanian di Sukabumi
543 Tahun Kabupaten Cirebon: Menelusuri Jejak Para Wali yang Membangun Peradaban
Sekda Jabar : Pergeseran APBD 2025 Efisien, Akuntabel, serta Transparan dan Untuk Rakyat
Berita ini 10 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 20:16 WIB

PAW, Muhammad Ridho Dilantik jadi Anggota DPRD Kota Sukabumi

Selasa, 22 April 2025 - 17:32 WIB

Bupati Cirebon Resmi Luncurkan Program DAKOCAN, Kartu Identitas Anak Jadi Modal Data Masa Depan

Selasa, 22 April 2025 - 17:29 WIB

Bupati Cirebon dan Gubernur Jabar Kompak Benahi Jalan Rusak, Target Rampung 2027

Selasa, 22 April 2025 - 17:25 WIB

Hari Bumi Sedunia, Bupati Sukabumi Tanam Pohon di Bukit Kurma Baruajol

Selasa, 22 April 2025 - 17:16 WIB

Ema Suranta, Kartini Penggerak Lingkungan dari Sampah Bukit Berlian

Berita Terbaru