“Untuk anak-anak dan lansia direkomendasi tidak ikut dulu, untuk menjaga keamanan dan kesehatan,” ujar Ridwan Kamil.
DARA | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengimbau kepada para lanjut usia (lansia) dan anak-anak untuk tidak melaksanakan salat Idul Adha berjamaah, karena rawan terinfeksi Covid-19.
Sama halnya dengan pelaksanaan salat Idul Fitri 1441 Hijriah, Gubernur yang akrab disapa Emil itu meminta agar panitia menerapkan protokol kesehatan pada salat Idul Adha tahun ini, untuk menghindari penyebaran virus corona yang belum terkendali sepenuhnya.
“Tidak ada masalah semua kan sudah di masa AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru). Tapi, harus jaga jarak minimal satu meter dan panitia harus sudah pastikan protokol kesehatan diterapkan. Sementara untuk anak-anak dan lansia direkomendasi tidak ikut dulu, untuk menjaga keamanan dan kesehatan,” ujar Emil di Gedung Pakuan, Jalan Cicendo, Kota Bandung, Kamis (16/7/2020).
Termasuk pada saat penyembelihan hewan kurban dan merecah daging, Emil mengatakan, panitia harus memakai masker dan sarung tangan.
“Kita tingkatkan kinerja jangan sampai kasus antraks terulang, walaupun sekarang sudah jarang terjadi. Kita pastikan daging yang akan dibagikan ke para mustahik harus berstatus Asuh (aman, sehat, utuh, halal),” kata Emil.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar, Jafar Ismail menyatakan, pemeriksaan hewan kurban dilakukan 14 hari sebelum hari raya Idul Adha. Menurut ia, pihaknya sudah menyosialisasikan protokol kesehatan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban ke 27 kabupaten/kota.
Pemeriksaan hewan kurban dilakukan untuk memastikan hewan mempunyai kriteria ASUH. DKPP Jabar menurunkan ribuan petugas dan dokter hewan untuk melaksanakan pengawasan hewan kurban. Kemudian, DKPP Jabar akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota.
“Total petugas yang diturunkan berjumlah lebih dari seribu orang, rinciannya 260 orang dari DKPP Jabar dan kota/ kabupaten, 300 orang juru sembelih hewan, dan selebihnya adalah para dokter hewan dari PDHI serta mahasiswa kedokteran hewan,” kata Jafar.***
Editor: Muhammad Zein