Hanya Allah swt yang dapat mengubah musim. Karena itu hanya kepada-Nya lah sepatutnya kita meminta. Itulah yang dilakukan ribuan warga untuk meminta hujan. Dengan salat istisqa, berharap hujan segera turun.
RIBUAN warga Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat berkumpul di lapangan pinggir Situ Gede. Warga melaksanakan salat istisqa untuk meminta turunnya hujan.
Tokoh agama Kecamatan Mangkubumi, ustaz Yanyan Al Bayani, menuturkan, salat istisqa jadi respon warga sekitar menyikapi bencana kekeringan di Kota Tasikmalaya. Apalagi kekeringan sudah mencapai enam bulan.
“Kekeringan tahun ini lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya. Warga sudah susah dapat air,” ucap Yanyan, Jumat (4/10/2019).
Sesuai sunah Rasul, warga berinisiatif untuk melaksanakan salat istisqa, berdzikir, juga bersalawat. Segala hal itu, merupakan permohonan kepada Allah SWT untuk segera menurunkan hujan.
“Dampak kemarau mulai dirasakan warga sejak dua bulan terakhir,” ujarnya.
Maman Suparman (60 ), salah seorang warga, mengaku kekeringan dirasakan warga Kecamatan Mangkubumi sejak dua bulan terakhir. Sumur di rumahnya pun sudah alami kekeringan.
“Bisa dapat air biasanya ada yang ngasih di lapangan. Itu juga harus antre,” ucap Maman.
Kondisi kemarau tahun ini merupakan yang paling parah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, hingga saat ini sudah hampir enam bulan tak turun hujan.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, hingga Oktober 2019 sebanyak 3,75 juta liter air bersih didistribusikan ke warga terdampak kekeringan.
Khusus untuk Kecamatan Mangkubumi, sebanyak 590 liter air bersih telah didistribusikan untuk sekitar 18 ribu warga. Kecamatan Mangkubumi merupakan salah satu dari empat kecamatan di Kota Tasikmalaya yang paling terdampak kekeringan.
Selain Mangkubumi, kecamatan yang paling parah terdampak bencana kekeringan yaitu Tamansari, Kawalu, dan Purbaratu. ***
Wartawan: Beni | Editor: Ayi Kusmawan