Estimasi Biaya Rp7,273 Triliun untuk Reaktivasi Empat Jalur KA di Jabar  

Rabu, 24 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI. Foto: Youtube

ILUSTRASI. Foto: Youtube

DARA | BANDUNG – Estimasi biaya reaktivasi empat jalur kereta api (KA) Cibatu-Cikajang, Rancaekek-Tanjungsari, Banjar-Pangandaran-Cijulang, serta Bandung-Ciwidey mencapai Rp7,273 triliun. Reaktivasi jalur sepanjang 178,8 km tersebut ditargetkan rampung seluruhnya pada 2022.

Sekda Jawa Barat, Iwa Karniwa, mengemukakan hal tersebut saat ia memimpin rapat tentang pembangunan Kereta Api Perkotaan Trase Tegalluar-Stasiun Bandung dan reaktivasi empat jalur kerata api Jawa Barat, di Gedung Sate, awal pekan ini.

Terkait reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Cikajang, lanjut dia, tahap I meliputi rute Cibatu-Garut sepanjang 19,3 km. Mapping dan sosialisasi rutenya telah dilakukan pada Agustus 2018 dengan total investasi sebesar Rp 469,13 miliar. Proses penertiban lahan 911 KK pun, lanjutnya, telah rampung 100 persen.

“Sementara tambahan delapan KK masih dalam proses. Pembangunan stasiun serta Masjid Cibatu dan Garut memasuki proses lelang untuk desain dan pembangunannya,” kata dia.

Reaktivasi Cibatu-Garut yang pendanaannya masuk dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) investasi pengembangan PT KAI tahun 2019 ini ditargetkan selesai pada akhir tahun. “Dan Tahap II-nya Garut-Cikajang sepanjang 28,2 km yang akan mulai dibangun sekitar 2020-2021. Total investasinya sekitar Rp 600-an miliar.”

SSedangkan jalur Rancaekek-Tanjungsari sepanjang 11,5 km, menurut dia, targetnya 2020-2021, estimasi biaya Rp 1,11 triliun. Pra FS (studi kelayakan) selesai, mapping lahan 100 persen juga telah diadakan rapat koordinasi. pendanaan dalam proses usulan PMN (Penyertaan Modal Negara),” ujar Iwa.

Rute Banjar-Pangandaran-Cijulang sepanjang 82 km, proses reaktivasi berlangsung pada 2020-2022 dengan estimasi investasi Rp 2,39 triliun. Saat ini, lanjut dia, tahap Pra FS sudah selesai dengan mapping lahan 50 persen dan pendanaan dalam proses usulan PMN.

Terakhir, ia menambahkan, reaktivasi rute Bandung-Ciwidey sepanjang 37,8 km berlangsung pada 2020-2022 dengan jumlah investasi Rp2,712 triliun. Setelah Pra FS selesai di 2017, saat ini progres mapping lahan menjejak 50 persen.

“Untuk rute ini serta Transit Oriented Development (TOD) Stasiun Bandung, pendanaan bisa melalui tawaran pinjaman dalam rupiah dari Brithish Konsorsium atau proses usulan PMN,” katanya.

Dalam rapat tersebut, Iwa juga menyatakan, kereta api Tegalluar-Bandung akan melayani empat stasiun yakni Stasiun Tegalluar, Stasiun Laswi, Stasiun Aljabbar, dan Stasiun Bandung dengan jarak tempuh total sejauh 16,2 km. Terdiri dari empat rangkaian, kapasitas angkut per hari bisa mencapai 16 ribu penumpang dari dua arah.

Nantinya, jalur tersebut terkoneksi dengan jalur Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dengan Stasiun Tegalluar sebagai stasiun transitnya. “Berkecepatan operasional 70 km/jam (Bandung-Cimekar) dan 55 km/jam (Cimekar-Tegalluar), sehingga rata-rata kecepatan 65 km/jam. Waktu tempuhnya 27 menit dan waktu naik turunya penumpang 5 menit, rencana investasi totalnya Rp 3,96 triliun,” ujar Iwa.

Ia menuturkan, rapat teknis, khususnya dengan Jasa Marga akan dilakukan lebih lanjut untuk sinkronisasi masterplan jalan tol dalam kota maupun jalan tol jaringan Bandung Raya. Namun, lanjut Iwa, ada beberapa hal yang menjadi catatan, di antaranya taraf banding dengan KCIC, kajian fly over atau underpass di persimpangan jalan raya, hingga penambahan implan semen di Stasiun Laswi dan Aljabbar.

“Harapan kami untuk Tegalluar-Stasiun Bandung itu bisa selesai di bulan Mei 2021, artinya selesai satu bulan sebelum selesainya kereta api cepat di bulan Juni 2021,” ujar Iwa.

Sementara itu, Kepala PT KAI DAOP II, Saridal, menyebutkan, tujuan reaktivasi jalur kereta api dilakukan karena Jawa Barat mempunyai rute yang strategis. Harapannya, tempat wisata yang dilewati menjadi potensi untuk mengembangkan sektor pariwisata.

“Selain itu, reaktivasi kereta juga bisa diharapkan mengatasi kemacetan di kawasan Bandung Raya.” katanya.***

Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Bandung, Jumat 15 November 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Jumat 15 November 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Jumat 15 November 2024
Dedikasi pada Keterbukaan Informasi, bank bjb Raih Penghargaan KIP 2024
Bandung Barat Raih Penghargaan IPS Kategori Baik
Jelantara Gelar Lomba Lintas Alam Hari Pahlawan Antar SMA, Purwo Cahyo: Anak Muda Harus Cinta Lingkungan
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 16:14 WIB

Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?

Jumat, 15 November 2024 - 10:50 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat

Jumat, 15 November 2024 - 06:06 WIB

Prakiraan Cuaca Bandung, Jumat 15 November 2024

Jumat, 15 November 2024 - 05:57 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Jumat 15 November 2024

Jumat, 15 November 2024 - 05:53 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Jumat 15 November 2024

Berita Terbaru

JABAR

Si Propam Polres Garut Bakti Sosial di Pesantren Al Bayan

Jumat, 15 Nov 2024 - 16:48 WIB