Di zaman milenial saat ini, facebook seolah sudah menjadi kebutuhan, termasuk untuk kalangan pelajar setara SMK/SMA. Melalui facebook, kita bisa menjalin pertemanan, menambah wawasan juga kerap dijadikan ajang promosi bisnis.
Namun, sisi negatifnya, tak sedikit dari sarana facebook kemudian muncul permusuhan, pertengkaran, bahkan menjurus pada tindakan kriminal.
Remaja memang berada pada fase mencarian jatidiri. Keteguhan mentalnya terkadang labil, sehingga sangat rentan jadi korban kezoliman sebagian orang.
Antisipasinya, meski kalangan remaja sudah memiliki dunianya sendiri dan berhak menentukan sikapnya sendiri, namun karena rentan akan bujukan dan rayuan itulah, tampaknya bimbingan orangtua sangat diperlukan dalam pergaulan, termasuk pergaulan di facebook.
Selain itu kalangan pelajar pengguna facebook juga hendaknya tidak menjadikan facebook sebagai tempat permainan dan curhat-curhatan. Ada baiknya facebook hanya dijadikan tempat atau sarana bermain di kala senggang saja. Artinya tidak terlalu fokus keluyuran di dunia maya.
Terlebih bagi kaum pelajar, hendaknya memperlakukan facebook hanya untuk menggali dan mencari informasi atau menambah wawasan saja. Tidak membuat perilaku yang aneh-aneh, terutama hal-hal yang akan menjurus pada tindak kriminal.
Kaum pelajar hendaknya tidak fokus ke facebook, tapi lebih mementingkan studinya agar apa yang dicita-citakan bisa tercapai.
Hindari curhat apapun di facebook. Hindari pula jalinan pertemanan dengan orang yang tak jelas akunnya atau bahkan karakternya tak mencerminkan orang baik.***
Penulis (job): Adinda Rohimah | Editor: denkur
