Farmasi Salah Labeli Obat, 20 Anak Terkena Sindrom Srigala Jadi-jadian

Selasa, 3 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: net/galamedianews.com

Foto: net/galamedianews.com

DARA | Kesalahan pemberian label obat menyebabkan setidaknya 20 bayi mengalami sindrom werewolf atau srigala jadi-jadian yang membuat sekujur tubuh penderita ditumbuhi rambut termasuk wajah. Kasus bermula dari apoteker yang keliru memberi anak-anak minoxidil, yang digunakan untuk mengobati alopecia, bukannya omeprazole, obat refluks.

Akibat percampuran itu menyebabkan anak-anak menderita hipertrikosis atau sindrom werewolf tadi. Dikutip dari DailyMail kemarin, orangtua dari anak-anak yang terkena dampak menuding  otoritas kesehatan Spanyol gagal merespons dengan cepat  karena tidak memberikan informasi memadai. Beberapa keluarga di Cantabria telah mengajukan tuntutan hukum terhadap perusahaan farmasi yang bertanggung jawab.

Kamis pekan lalu, otoritas kesehatan Spanyol mengatakan pihaknya merima laporan mengenai kasus hipertrikosis yang menimpa sejumlah bayi setelag mengonsumsi obat pada bulan Mei. Perlu waktu dua bulan hingga kesalahan label tadi diketahui dan laboratorium pun menarik kembali obat dengan label keliru tersebut.

“Mengapa perlu lebih dari dua bulan untuk menguji obat?” ujar Amaia, seorang ibu yang bayinya ikut terdampak kala diwawancara reporter televisi Spanyol Antena 3. “Kami tidak diberi tahu apa-apa. Saya sangat marah, juga takut,” lanjutnya.

Dia menambahkan putrinya meminum obat dalam dosis tinggi dan tidak ada yang menghubunginya untuk memberitahu langkah yang harus dilakukannya. Para profesional kesehatan mengatakan rambut yang tumbuh akan rontok tetapi ada kemungkinan kerusakan organ karena obat dapat memperlebar pembuluh darah.

Sementara itu seorang pejabat kesehatan Andalusia, Jesús Aguirre memicu kemarahan keluarga terdampak dengan menyebut campuran yang keliru itu “bagian dari ramuan farmasi”. Obat sirup dengan label  baru yang sama diketahui telah dikirim ke apotek di Granada, Cantabria dan Valencia di mana ahli kimia mencampurkannya  dalam formula untuk mengobati refluks pada anak-anak.

Ibu korban lainnya, Angela Selles mengatakan, ketika memberi putranya apa yang dia pikir omperazole, sang buah hati mengalami gejala eksim dan pilek. Dia mencoba menyembuhkannya dengan beberapa macam antibiotik. “Eksimnya hilang dan meski  masih memiliki kulit halus dengan sedikit rambut, anakku tidak lagi memiliki masalah pernapasan,” katanya.***

Editor: denkur

Artikel ini diambil dari galamedianews.com, Selasa (3/9/2019)

Berita Terkait

Kala Menteri Kebudayaan Fadli Zon Mampir di Kantor PWI
Konser Dua Lipa Dibatalkan, Kemenpar Dorong Promotor Musik Optimalkan Persiapan Keamanan
DPD RI Apresiasi “Pahlawan Seni Budaya” Tim Muhibah Angklung
Swiss-Belinn Kemayoran Sambut Tahun Baru 2025 dengan The Colorful Party
Tips Packing Cerdas untuk Musim Dingin: Esensial Liburan yang Wajib Dibawa
bank bjb Manjakan Penikmat Jazz Di The Papandayan Jazz Fest 2024
Pemkab Subang Gelar Sisingaan Terpanjang di Dunia Raih Rekor Muri
NOMINATOR FFI 2024 “Koes Plus Bom Grupo Musica”
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 13 November 2024 - 09:34 WIB

Kala Menteri Kebudayaan Fadli Zon Mampir di Kantor PWI

Senin, 11 November 2024 - 16:58 WIB

Konser Dua Lipa Dibatalkan, Kemenpar Dorong Promotor Musik Optimalkan Persiapan Keamanan

Senin, 11 November 2024 - 12:27 WIB

DPD RI Apresiasi “Pahlawan Seni Budaya” Tim Muhibah Angklung

Kamis, 31 Oktober 2024 - 16:51 WIB

Swiss-Belinn Kemayoran Sambut Tahun Baru 2025 dengan The Colorful Party

Selasa, 29 Oktober 2024 - 19:08 WIB

Tips Packing Cerdas untuk Musim Dingin: Esensial Liburan yang Wajib Dibawa

Berita Terbaru