DARA | JAKARTA – Facebook meyakinkan pengguna bahwa masalah yang menimpa sejumlah aplikasi miliknya, termasuk Instagram, Facebook, dan WhatsApp, bukan akibat serangan DDoS (denial-of-service).
“Kami tengah fokus menyelesaikan masalah ini secepat mungkin tapi kami mengonfirmasikan bahwa ini tidak terkait dengan serangan DDoS,” cuit Facebook.
Serangan DDoS adalah serangan siber dimana peretas sengaja menyerang server layanan tertentu. Caranya dengan membanjiri server layanan itu dengan lalu lintas yang sangat tinggi, sehingga situs atau aplikasi tersebut sulit diakses oleh pengguna lain.
Serangan ini dilakukan secara terus menerus hingga sistem tidak dapat menampung data dan akhirnya rusak. Sejak meledaknya era internet, serangan ini makin marak dilakukan peretas untuk melumpuhkan suatu situs.
Serangan pertama terjadi pada awal Februari 2000. Serangan besar dilakukan sehingga situs seperti Amazon, CNN, eBay, dan Yahoo! lumpuh selama beberapa jam.
Akibatnya, situs yang tidak dapat diakses secara penuh, data-data yang diakses rusak, juga mengakibatkan akses situs yang memakan waktu sangat lama.
Laporan mengenai masalah akses di berbagai layanan Facebook ini telah dilaporkan sejak semalam sekitar pukul 23:00 WIB.
Kesulitan akses ini ditandai dengan peringatan yang menyebut kalau “Facebook akan segera kembali” ketika pengguna mencoba masuk ke akun mereka. Sementara pengguna lain, kesulitan membuka profil Facebook mereka.
Pengguna tak bisa mengunggah foto atau membuat status anyar. Setiap kali pengguna akan membuat status anyar, pesan berbunyi ‘Ada masalah dalam pembaharuan status Anda’ akan muncul dan membuat pengguna terus mencobanya dalam beberapa menit ke depan.
Di seluruh dunia laporan mengenai masalah WhatsApp, Instagram, dan Facebook mengemuka sejak Rabu (14/3) pukul 23:00 WIB.
Akibat kelumpuhan ini, tagar #FacebookDown, #InstagramDown, dan #WhatsApp Down pun menjadi tagar-tagar terpopuler di Twitter.
Sebelumnya, Facebook dan Instagram sudah membuat pengakuan bahwa beberapa layanan mereka memang mengalami masalah saat ini.***
Editor: denkur
Berita ini ditayangkan CNNIndonesia, Kamis (14/3/2019)