DARA| Timnas Burundi mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada pukul 18.05 WIB, Selasa (21/3/2023). Burundi akan melawan Indonesia pada laga FIFA Matchday di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi pada 25 dan 28 Maret mendatang.
Burundi datang ke Indonesia dengan membawa 25 pemain dipimpin oleh Presiden FA Burundi, Gén Brig Pol Muyenge Alexandre. Mereka menempuh perjalanan 16 jam dari negara mereka hingga mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.
Timnas Burundi menempati 141 rangking FIFA berdasarkan update terakhir pada tanggal 22 Desember 2022. Mereka berada 10 setrip di atas Indonesia yang kini menempati peringkat 151. Posisi terbaik yang pernah ditempati Timnas Burundi dalam rangking FIFA yakni pada peringkat 96.5 jam yang lalu
Kedatangan Burundi disambut anggota Komite Eksekutif PSSI, Endri Erawan di Bandara Soekarno-Hatta. Begitu mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, tim Burundi langsung menuju Hotel Grand Mercure, Kemayoran tempat mereka menginap.
“Selamat datang tim Burundi di Indonesia. Semoga mereka nyaman dan enjoy disini. Burundi merupakan tim yang tidak boleh dipandang remeh dan pasti duel dengan Indonesia bakal menarik nantinya,” kata anggota Komite Eksekutif sekaligus Ketua Komite Media PSSI, Arya Sinulingga.
Burundi saat ini berada di peringkat 141 FIFA dan dilatih oleh Ndayiragice Etienne, sementara Indonesia berada di posisi 151 FIFA. Indonesia ditargetkan meraih dua kemenangan di ajang ini agar peringkat FIFA naik pada bulan depan.
Tim asal Afrika ini akan memulai latihan di Jakarta pada Rabu (22/3/2023)
Dikutip dari id.wikipedia, Republik Burundi adalah sebuah negara terkurung daratan di daerah Danau Besar di tengah benua Afrika.
Negara ini berbatasan dengan Rwanda di utara, Tanzania di selatan dan timur, dan Republik Demokratik Kongo di barat. Meskipun negara ini tidak mempunyai batas laut, banyak dari perbatasan baratnya bersebelahan dengan Danau Tanganyika.
Nama negara ini berasal dari bahasa Bantu, Kirundi. Negara ini sangat miskin. Dibanding Indonesia, pendapatan perkapitanya 11 kali lebih kecil daripada Indonesia
Editor: Maji