“Salah satu solusi kemacetan di Padalarang sudah kita wujudkan, yaitu fly over simpang Padalarang. Mudah-mudahan ini bisa mengurai kemacetan Padalarang dan jadi kebanggaan kita semua,” ujar Hengky.
DARA – Akhirnya Kabupaten Bandung Barat (KBB), memiliki fly over yang selama ini dinantikan untuk mengurai kemacetan.
Fly over tersebut pertama kalinya dibangun di KBB, yang berada di lintasan jalan Jalan Raya Padalarang, keluar pintu tol Padalarang menuju Kotabaru Parahyangan.
Pembangunan fly over yang didanai PT Bela Putra Intiland tersebut, telah rampung dan diresmikan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan, Jum’at (26/11)2021).
“Salah satu solusi kemacetan di Padalarang sudah kita wujudkan, yaitu fly over simpang Padalarang. Mudah-mudahan ini bisa mengurai kemacetan Padalarang dan jadi kebanggaan kita semua,” ujar Hengky.
Ia juga berharap, fly over pertama kali di kbb, semoga menjadi jalan kebaikan keberkahan. Lebih jauhnya, keberadaan fly over ini diharapkan bisa menambah kunjungan wisatawan ke KBB dengan kondisi tidak macet lagi.
Jika KBB banyak dikunjungi, dipastikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga meningkat. Intinya, kata Hengky manfaat dari adanya fly over tersebut bisa berdampak pula bagi masyarakat KBB.
Upaya yang dilakukan Pemkab Bandung Barat, untuk mengurai kemacetan di sekitar Jalan Raya Padalarang, selain fly over, tahun depan direncanakan membangun akses lingkar selatan.
Rencananya, akses lingkar selatan ini dari Cipatat masuk ke Kotabaru, sehingga tidak melintasi jalan utama Padalarang. “Saya sampaikan ke Pak Rian (GM PT Belaputera Inteland),
agar bisa dibuka akses dari fly over ini, untuk turun langsung ke kiri, lewat Batu jajar, bisa ke kawasan industri. Jadi mobil besar tidak lewat cimareme,” papar Hengky.
Sebelumnya, PT Belaputera Inteland membangun fly over dengan panjang
sekitar 340 meter dari kawasan Gerbang Tol Timur Padalarang hingga kawasan Kota Baru Parahyangan.
Pembangunan jalan layang tersebut, dilaksanakan mulai 3 Maret 2021 dengan anggaran yang tersedia sebesar Rp 110 miliar.
Editor : Maji