Membangun jalan layang (flyover) menjadi upaya Pemerintah Kota Bandung menangani kemacetan lalu litas. Diskusi pun dilakukan secara virtual.
DARA – Pemkot Bandung bersama Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Balai Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta-Jawa Barat melakukan Diskusi Bina Wilayah secara virtual, Kamis (4/2/2021).
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, dalam pertemuan tersebut ada banyak agenda yang dibahas. Khususnya progres rencana pembangunan infrastruktur di Kota Bandung.
“Pertama tentang (flyover) Kopo yang sedang berjalan. Selain itu ada rencana BIUTR (Bandung Intra Urban Toll Road) yang sudah cukup lama menjadi agenda di Kota Bandung. Target untuk Kopo itu dua tahun sampai 2022. Kalau BIUTR sedang ada pembahasan internal Kementerian PUPR dan jajaran di pemerintah pusat,“ ujarnya, di Pendopo Kota Bandung.
Oded mengemukakan, ada beberapa opsi yang dibahas dalam acara tersebut. Seperti BIUTR yang rencananya dari Ujungberung belok ke kanan dan terhubung ke KM 149 Gedebage. Menyambung ke timur sampai ke Cileunyi. Lalu terhubung dengan Tol Cisundawu, menyambung lagi ke Tol Cileunyi.
Menurutnya, Pemkot Bandung akan terus bersilaturahmi agar bisa mendorong percepatan pembangunannya.
“Intinya dengan silaturahmi ini. Pemkot Bandung punya kewajiban sebagai wilayah yang mendapat manfaat. Ya inisiatif Mang Oded untuk mendorong,” ujarnya.
Dari sisi anggaran, Oded menyampaikan, anggaran untuk pembangunan infrastruktur tersebut dari pemerintah pusat. Namun dia belum mengetahui secara detailnya.
“Apakah nanti bentuk, pola, atau skemanya, ada KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha) atau segala macamnya, kita tidak ikut. Kalau lahan dari kita, karena tempatnya di Kota Bandung. Paling kita bantu mendukung dari sisi perizinannya,” imbuh Oded.
Dia menambahkan, sampai saat ini, jalan layang di Kota Bandung selain di Kopo yang sedang dibangun, ada sejumlah rencana lainnya. Seperti di Jalan Jakarta, Gatot Subroto, kemudian Buahbatu dan Tol Pasteur.
“Buahbatu harus koordinasi dengan provinsi. Insya Allah sudah menjadi program, dan mudah-mudahan bisa mengurai kemacetan di Kota Bandung,” katanya.***
Editor: denkur