Forum Pimpinan Daerah Purna Bhakti Dibentuk, Ini Tujuannya

Kamis, 3 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: istimewa

Foto: istimewa

Forum Pimpinan Daerah Purna Bhakti dibentuk. Tujuannya memperjuangkan aspirasi daerah. Begitu kata La Nyalla Mattaliti


DARA | JAKARTA- Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti  meresmikan Forum Pimpinan Daerah Purna Bhakti (FPDPB) Periode 2019-2024, di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen Senayan,  Kamis (3/10/2019).

Menurut La Nyalla, sejumlah anggota DPD yang pernah menjadi kepala daerah akan memperjuangkan aspirasi daerah. “Forum ini positif dan saya bersyukur anggota DPD yang purna bhakti pimpinan daerah bisa bersatu,” ujarnya.

Susunan Pengurusan FPDPB adalah Ketua Abdullah Puteh, Sekretaris Sylviana Murni dan Bendahara Reydonnyzar ‘Donny’ Moenek.

Ketua FPDPB, Abdullah Puteh mengatakan, forum non struktural ini akan menjadi jembatan antara pengambil keputusan di tingkat daerah dengan pengambil keputusan di tingkat nasional. Forum yang diinisiasi sejumlah anggota DPD RI yang pernah menjabat sebagai kepala daerah ini diharapkan dapat memberikan masukan-masukan kepada Ketua DPD RI terkait berbagai permasalahan di daerah.

“Kenapa perlu dibentuk forum yang isinya adalah mantan kepala daerah, karena kita punya modal yang besar yaitu pengalaman dan kita mengenal daerah. Sekian waktu kita menjabat, kita tahu kesulitan-kesulitan di daerah itu apa saja dan bisa bersama-sama bekerja untuk mencarikan solusi  guna menjawab kebutuhan masyarakat,” ujar mantan Gubernur Aceh ini.

Sementara itu, Wakil Ketua II DPD RI, Mahyudin mengatakan forum ini akan memperjuangkan aspirasi daerah dengan membangun komunikasi dan akselerasi yang baik dengan pemerintah daerah.

“Kita akan membuat disparitas pembangunan semakin kecil. DPD terdepan dalam memperjuangkan aspirasi daerah. Daerah kuat, Indonesia kuat,” ujar senator asal Kalimantan Timur ini.

Forum ini terdiri dari 18 mantan kepala daerah yakni Abdullah Puteh, M. Sum Indra, Sultan Bachtiar, Ahmad Kanedi, Darmansyah Husein, Ust. Zuhri M. Syazali, Hudarni Rani, Bustami Zainudin, Silviana Murni, Made Pangku Pastika, Anak Agung Gde Agung, Christiandy Sanjaya, Agustin Teras Narang, Mahyudin, Marthin Billa, MZ. Amrul Tamim, Fadel Muhammad, Namto Roba.***

Editor: aldinar

Berita Terkait

156 Barang Tertinggal di LRT Jabodebek, Penumpang Bisa Laporan ke Contak Center Ini
Simak Nih, Curhatan Gubernur Dedi Mulyadi kepada Presiden Prabowo
Pemudik di Wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta Bisa Periksakan Matanya Secara Gratis
Hewan Peliharaan dan Sepeda Motor Dominasi Layanan KAI Logistik Periode Arus Balik
PFI dan AJI Kecam Kekerasan terhadap Jurnalis oleh Ajudan Kapolri
Keputusan Dewan Kehormatan PWI Tidak Mengikat, Hendry Ch Bangun Bongkar Kekeliruan
Operasi Ketupat 2025 Hari ke-12: Volume Kendaraan Meningkat, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Beberapa Titik
Kapolri Perintahkan Jajaran Antisipasi Kejahatan di Sekitar Stasiun Agar Pemudik Nyaman dan Aman
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 8 April 2025 - 12:38 WIB

156 Barang Tertinggal di LRT Jabodebek, Penumpang Bisa Laporan ke Contak Center Ini

Selasa, 8 April 2025 - 12:28 WIB

Simak Nih, Curhatan Gubernur Dedi Mulyadi kepada Presiden Prabowo

Senin, 7 April 2025 - 12:54 WIB

Pemudik di Wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta Bisa Periksakan Matanya Secara Gratis

Senin, 7 April 2025 - 12:30 WIB

Hewan Peliharaan dan Sepeda Motor Dominasi Layanan KAI Logistik Periode Arus Balik

Minggu, 6 April 2025 - 20:38 WIB

PFI dan AJI Kecam Kekerasan terhadap Jurnalis oleh Ajudan Kapolri

Berita Terbaru