Fraksi Gerindra Dukung Aksi Penolakan Revisi UU KPK

Kamis, 19 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DARA | BANDUNG – Fraksi  Gerindra DPRD Jabar mendukung aksi penolakan revisi UU KPK.

“Kami mendukung aksi penolakan ini, sebab dewan pengawas KPK dalam rancanganya dintervensi oleh pemerintah. Ini tidak boleh terjadi,” kata anggota Fraksi Gerinda  di hadapan puluhan mahasiswa pengunjukrasa di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro no. 27, Kota Bandung, Rabu (18/9/2019).

Pengunjukrasa menyatakan Revisi Undang-undang Komisi KPK  akan melemahkan independensi  KPK . Para demonstran diterima anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Ichsanudi dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Ichsanudin mendukung penuh aksi penolakan revisi UU KPK, bahkan, aksi penolakan jangan hanya dilakukan di kantor DPRD saja, tetapi juga ditujukan ke kantor gubernur serta kantor pemerintahan lainnya.

“Indikasinya sangat jelas bahwa pemerintah mengintervensi dewan pengawas yang dibentuk pemerintah. Sehingga kecenderungan intervensi terhadap KPK juga sangat rentan,” ujar Ichsanudin.

Seharusnya, lanjut Ichsanudin, dewan pengawas diintervensi secara independen bukan oleh pemerintah. Sebab, langkah itu disinyalir adanya intervensi terhadap penegakkan hukum KPK. Bahkan selain itu yang menjadi kekhawatiran atas revisi tersebut berpotensi melemahnya upaya penegakkan hukum yang selama ini dilakukan seperti Operasi Tangkap Tangan (OTT).

Kami sangat prihatin atas upaya pelemahan pemberantasan korupsi ini. Karena itu, Gerindra konsisten membela agar mempertahankan independensi untuk penguatan KPK dengan melakukan judicial review terhadap revisi tersebut,” katanya.

Koordinator Aksi Mahasiswa, Miftahul mengungkapkan, demokrasi terlahir di era reformasi seiring dengan lahirnya KPK dan Institusi lainnya. Apabila KPK dilemahkan dan RKUHP justru akan melemahkan KPK itu sendiri dan upaya penegakkan demokrasi yang dibangun selama ini.

“Jangan sampai dengan adanya revisi UU KPK ini menodai cita-cita demokrasi,” singkat Miftahul.

Karena itu, pihaknya berharap dewan harus menepati janji hari ini dengan mendukung penolakan revisi UU KPK. Hal itu menunjukan konsistensi politik untuk menegakkan demokrasi. Meskipun didalamnya sarat dengan retorika belaka.

“Ketidakpercayaan kami terhadap pemerintah semakin besar ketika UU KPK akan dilemahkan, karena itu kami akan terus mengawal sampai sejauh mana keseriusan dewan dalam menyuarakan aspirasi kami,” tandasnya.

Wartawan: M Sayfrin Zaini |editor: aldinar

Berita Terkait

Legislator Jabar mendesak Exit Tol 149 Gedebage Segera Dituntaskan
DPRD Jabar Minta Penca Silat Masuk Kurikulum Sekolah
Pj Bupati Cirebon Sambut Kunjungan Kerja Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Pererat Sinergi untuk Pembangunan Daerah
Agung Yasunsan : Penting Penyebaran Informasi Publik agar Tumbuh Self Imunity
Legislator Jabar Hj Sri : Isu Ekonomi Saat Ini Berat
DPRD Jabar Apresiasi Pemdaprov Raih IGA 2024
Kenapa Angka Pengangguran di Jabar Masih Tinggi? Begini Kata Politisi PKS Iwan Suryawan
Humaria Buka Akses Komunikasi untuk Warga Kabupaten Bandung
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 12 Desember 2024 - 14:48 WIB

Legislator Jabar mendesak Exit Tol 149 Gedebage Segera Dituntaskan

Selasa, 10 Desember 2024 - 15:42 WIB

DPRD Jabar Minta Penca Silat Masuk Kurikulum Sekolah

Senin, 9 Desember 2024 - 22:07 WIB

Pj Bupati Cirebon Sambut Kunjungan Kerja Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Pererat Sinergi untuk Pembangunan Daerah

Sabtu, 7 Desember 2024 - 15:53 WIB

Agung Yasunsan : Penting Penyebaran Informasi Publik agar Tumbuh Self Imunity

Jumat, 6 Desember 2024 - 16:02 WIB

Legislator Jabar Hj Sri : Isu Ekonomi Saat Ini Berat

Berita Terbaru