TEWASNYA Amelia Ulfah Supandi (22), gadis yang diduga menjadi korban pembunuhan di wilayah Sukabumi itu menyisakan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan orang-orang terdekatnya. Alumnus Diploma 3 Institut Pertanian Bogor (IPB) di mata orang terdekatnya merupakan pribadi yang baik dan menjadi kebanggaan.
Selain taat pada orangtua, almarhumah juga pintar dan selalu mendapatkan ranking pertama sejak duduk di bangku SD hingga SMA. “Belajarnya tekun. Kalau belum bisa terus belajar. Makanya bisa masuk IPB lewat jalur prestasi,” kata Masriah, ibu almarhumah saat di temui di rumah duka, Rabu (24/7/2019).
Masriah menyebutkan, kecintaannya terhadap belajar itulah yang mendorong korban memutuskan untuk meneruskan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi. “Padahal sekarang sudah bekerja. Tapi katanya ingin kuliah lagi, sudah daftar ke (universitas) Djuanda yang di Bogor tahun ajaran sekarang.”
Awalnya, Masriah menginginkan anak sulungnya itu menjadi guru. Namun kesenangan putrinya pada bidang pertanian membuatnya tak bisa memaksa.
“Amel memang senang dengan pertanian. Dulu sewaktu di IPB ambil jurusan teknik benih. Sekarang, Amel mau meneruskan ke Agro Teknologi,” ucapnya.
Selain baik di mata keluarga, warga yang tinggal di lingkungan rumah korban juga mengenalnya sebagai pribadi yang menyenangkan. Menurut Adang Rohni (66), Ketua RW setempat, sejak kecil hingga dewasa, korban dikenal baik berinteraksi dengan warga dan aktif di berbagai kegiatan lingkungan.
“Aktif di remaja masjid, di karang taruna juga. Dia juga mengajar ngaji anak-anak di madrasah dan di rumahnya,” kata Adang.
Karena itu, warga mengaku sangat kehilangan terlebih korban meninggal dengan cara yang mengenaskan. “Warga kami benar-benar berduka. Semoga kasusnya cepat terungkap dan pelaku segera ditangkap dan mendapatkan hukuman yang setimpal,” ujarnya.
Sebelumya, Amelia Ulfah Supandi (22) ditemukan tewas mengenaskan di pinggir pematang sawah di Kampung Bungbulang, Jalan Sarasa, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (22/7/2019) pagi. Kematian korban dinilai tidak wajar karena di bagian anggota tubuh terdapat beberapa luka memar dan lecet terutama di area wajah dan lengan.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan