“Mereka mempunyai rasa cinta dan bangga terhadap apa yang dilakukannya saat ini. Pasti secara sarana dan prasarana akan saya bikin keren,” ungkapnya.
DARA| BANDUNG- Kabupaten Bandung Barat (KBB), salah satu daerah yang tergolong rawan bencana. Terutama bencana longsor dan sesar Lembang, yang sesekali mengancam jiwa manusia serta lingkungannya.
Sebagai antisipasi mewaspadai terjadinya bencana tersebut, Pemerintah KBB melakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Kebencanaan.
Kali ini, Satgas Kebencanaan yang digaet dari kalangan milenial atau disebut Satgas Milenial Rescue Indonesia. Puluhan anggota Satgas Milenial Rescue Indonesia, KBB memperoleh pengetahuan dan kemampuan melakukan penanganan pra maupun pasca bencana, Sabtu (12/6/2021).
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan mengatakan, animo kaum milenial untuk gabung di Milenial Rescue ini, cukup tinggi. Ia berharap mereka bisa mengaplikasikan ilmu yang diperoleh secara maksimal.
“Seperti kita ketahui potensi bencana di wilayah KBB cukup tinggi ada longsor, banjir, sesar Lembang dan lain sebagainya. Ini menjadi pertimbangan utama kenapa millenial KBB ikut dilibatkan,” ujarnya.
Hengki, mengapresiasi generasi millenial Bandung Barat yang mempunyai keinginan besar untuk memberikan sesuatu kepada sesama baik tenaga, pikiran maupun waktu.
Ia juga kagum dan bangga terhadap generasi muda Bandung Barat yang memberikan kontribusi positif baik kepada masyarakat maupun pemerintah dengan tanpa pamrih.
“Mereka mempunyai rasa cinta dan bangga terhadap apa yang dilakukannya saat ini. Pasti secara sarana dan prasarana akan saya bikin keren,” ungkapnya.
Sementara, pelatihan Rescue Milenial Indonesia KBB ini melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan KBB, Dinas Sosial KBB serta Jabar Bergerak KBB.
Kepala Pelaksana BPBD KBB, Duddy Prabowo mengatakan, dengan adanya Millenial Rescue Indonesia KBB ini bakal cukup banyak membantu dalam menangani bencana yang terjadi di Kabupaten Bandung Barat.
“Anggotanya berasal dari berbagai kalangan dari pelajar, swasta bahkan ada seorang yang berprofesi sebagai dokter. Tentu dengan jumlah kita (BPBD) sebanyak 52 personil, keberadaan relawan akan cukup membantu,” ucap Duddy.
Editor : Maji