Angka kasus positif Covid-19 di Kabupaten Garut terus meningkat. Bahkan, dari sebelumnya berada di zona oranye kini menjadi zona merah.
DARA | GARUT – Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman, mengatakan, meningkatnya jumlah kasus positif di Kabupaten Garut diduga akibat gencarnya tracing atau pelacakan pada kontak erat dengan pasien yang positif Covid-19.
“Ya, bersama lima kabupaten/kota lainnya yang ada di Jawa Barat, Garut merah lagi. Kemungkinan dari penambahan kasus-kasus karena kita rajin tracing. Orang banyak yang terjaring positif karena kontak erat dengan yang positif,” ujarnya, Jumat (11/12/2020).
Menurut Helmi, angka penambahan kasus positif tersebar merata di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Garut. Bahkan ada beberapa wilayah yang memiliki kasus penambahan dengan jumlah tinggi.
“Namun ada juga kecamatan yang tidak sama sekali melaporkan adanya penambahan kasus positif,” ujar Helmi yang juga Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut tersebut.
Helmi menyebutkan, berdasarkan data Satgas, hingga Kamis kemarin (10/12/2020) pukul 23.30, total kasus Covid-19 di Kabupaten Garut mencapai 2.640 orang. Naik 172 orang dibanding pekan kemarin.
“Kasus corona sepekan terakhir terus mengalami peningkatan dibanding pekan-pekan sebelumnya. Rekor kasus baru, tertinggi per Kamis (9/12/2020) kemarin hampir 200-an, yakni dengan angka 172 kasus. Meski demikian, jumlah mereka yang sembuh juga mengalami penambahan,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan catatan tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Garut, sampai saat ini jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Garut total sebanyak 2641 kasus, dengan rincian 2 Kasus isolasi mandiri, 1183 Kasus isolasi RS/perawatan, 1393 kasus sembuh dan 63 Kasus meninggal.***
Editor: denkur