Melihat potensi luar biasa pada cabang olahraga, Bupati Bandung Dadang Supriatna ingin menjaring atlet-atlet berbakat dari berbagai pelosok Kabupaten Bandung.
DARA – Salah satu cara untuk penjaringan tersebut adalah dengan menggelar berbagai kejuaraan olahraga. Rencananya kedepan bupati akan menggelar piala bergilir Bupati Cup untuk seluruh cabang olahraga (Cabor).
Dari sekitar 50 cabor yang ada, kata bupati, akan diagendakan empat hingga lima kejuaraan setiap bulannya.
“Saya optimis, ke depan kita ada beberapa event kejuaraan yang berjenjang mulai tingkat RT hingga Kabupaten untuk memperebutkan Bupati Cup,” ujar bupati di Gedung VVIP Stadion Si Jalak Harupat, Kutawaringin, Rabu kemarin, (29/9/2021).
Selain bisa menjaring atlet-atlet dari seluruh desa yang ada di Kabupaten Bandung, gelaran event olahraga akan menimbulkan efek berganda (multiplier effect).
“Jadi jangan berpikir sisi olahraganya saja, tetapi dampak yang ditimbulkan dari sebuah event, salah satunya kegiatan ekonomi. Tentu para pemuda ini harus membantu mendorong, bagaimana kegiatan ini bisa terlaksana. Yang pada akhirnya akan terjadi multiplier efek secara ekonomi. Saya yakin ekonomi kreatif kita akan berkembang,” katanya.
Bupati juga akan menyempatkan diri mengunjungi atlet asal Kabupaten Bandung yang tengah berjuang membawa nama Jawa Barat di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
“Sekitar 98 atlet kebanggaan Kabupaten Bandung berlaga di ajang PON Papua. Atlet kita cukup banyak yang punya potensi yang bisa membawa harum nama daerah. Tidak hanya nasional, kemarin di ajang Olimpiade pun atlet kita tidak kalah unggul,” lata bupati.
Dengan diluncurkannya Aplikasi Sidora BEDAS, lajut bupati, potensi atlet lokal yang ada di seluruh desa akan tergali dan mereka jadi tanggungjawab pemerintah daerah melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bandung untuk mendapatkan pembinaan.
“Aplikasi Sidora BEDAS ini hadir, agar kita bisa mengetahui lebih awal potensi atlet kita, melalui informasi dan pendataan digital. Jadi ke depan, kita bisa segera mensinergikan dengan program-program pembinaan atlet yang sudah ada,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dispora Kabupaten Bandung Marlan Nirsyamsu mejelaskan, Sidora BEDAS dibuat dalam rangka membangun akses pelayanan publik secara digital di bidang olahraga. Selain itu, aplikasi tersebut dalam rangka mendukung terwujudnya smart city di Kabupaten Bandung.
“Selama ini memang database kita lama. Dengan Sidora ini, kita bisa memetakan data atlet secara up to date. Selanjutnya data pelatih, juga infrastuktur olahraga. Bukan hanya infrastruktur milik pemerintah, tapi juga milik swasta,” kata Kepala Dispora.
Data yang ditampilkan aplikasi tersebut, lanjut Marlan, hingga ke titik dan foto infrastruktur olahraga di desa. Jika ada desa yang mengajukan proposal untuk perbaikan, pihaknya sudah punya datanya.
“Gambarannya seperti apa, berapa luasnya, kewenangannya dimana. Jadi per data nya itu banyak sekali yang bisa kita jadikan acuan. Itu yang akan kita lakukan,” ujar Marlan Nirsyamsu.
Pihaknya sudah melakukan uji coba di lima kecamatan. Jika biasanya pengambilan keputusan dari suatu proposal memerlukan waktu hingga tiga bulan, dengan bantuan Sidora hal itu bisa dilakukan lebih cepat.
“Dalam pembuatan aplikasi ini, kita bekerjasama dengan anak-anak muda Telkom yang punya potensi. Biasanya untuk mengeksekusi sebuah proposal, kita menunggu survey lapangan, mengambil data kemudian mengolahnya. Dengan Sidora, sekarang respon kita bisa lebih cepat,” kata Marlan.***
Editor: denkur