Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terus meningkat. Ada klaster-klaster baru yang muncul yakni klaster pesantren dan klaster industri.
DARA | BANDUNG – Klaster pesantren, saat ini ada dua pesantren di Kabupaten Bandung yang ratusan santrinya terpapar covid-19.
Klaster industri yang paling besar terjadi di Cicalengka dengan 23 orang positif terpapar covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Grace Mediana Purnami mengatakan, perusahaan yang karyawannya terpapar covid-19 tersebut telah bekerjasama dengan puskesmas dan satuan gugus tugas kecamatan untuk melakukan screening dan testing.
“Untuk yang industri kita melakukan rapid test terhadap 378 orang dan swab test terhadap 96 orang. Yang ketemu positif di awal ada sebanyak 23 orang, sementara yang 96 orang belum ada hasilnya,” ujar Grace di Soreang, Selasa (17/11/2020).
Grace menyebutkan, yang terpenting adalah adanya informasi dan komunikasi, sebab tanpa adanya hal tersebut, pihaknya akan sulit begerak saat akan melakukan langkah proaktif.
“Saya berterimakasih jika masyarakat segera memberitahukan kalau ada gejala karena kita bisa cepat menemukan kasus dengan keluhan dan mempercepat pemberhentian penyebaran untuk memutus mata rantai,” katanya.
Untuk masyarakat yang terbukti positif, Grace mengatakan pihaknya segera melakukan isolasi. Selanjutnya, dilakukan tracing dengan orang yang berkontak erat selama 10-14 hari dengan orang ya g positif tersebut, lalu dilakukanlah pemeriksaan PCR Swab dan selama menunggu hasil mereka diminta untuk melakukan isolasi mandiri juga.
‘Kami harap bisa menghentikan mata rantai, kita tahu satu orang dapat menularkan pada dua orang, dua orang ini bisa menularkan dua orang lagi, dari 4, bisa jadi 8 dan terus begitu. Akan seperti bola salju, makin besar, makanya kita cegah sebelum bola salju ini membesar, kita hentikan gelindingannya tersebut,” jelas Grace.
Terkait kolaborasi rumah penanggulangan covid-19 di setiap desa, Grace menyebut bahwa itu merupakan bagian antisipasi apabila ada ledakan kasus cukup besar. Memang menurutnya, yang lebih efektif adanya isolasi mandiri di kewilayahan, karena di setiap daerah ada Puskesmas dan badan pantau setiap saat perkembangan kesehatannya.
“Saat ini sudah ada beberapa desa di beberapa kecamatan yang memilikinya, untuk jumlahnya belum pasti, tapi yang jelas ada niat kebersamaan untuk membangun hal tersebut. Yang sudah ada itu di Desa Tenjolaya, Desa Margaasih, Desa Ibun, Desa Nagreg, mudah-mudahan akan bertambah terus jumlah desanya,” sebut Grace.
Untuk tingkat kesembuhan pasien covid-19 di Kabupaten Bandung baru mencapai 75 persen, sementara Kemenkes berharap semua kasus yang ditemukan dan dirawat akan sembuh dengan harapan 90 persen. Bagi pasien yang imunitas dan staminanya bagus, target tersebut mungkin bisa tercapai, tapi akan sulit bagi orang yang bawaan komorbit dan usia rentan, terutama yang usianya diatas 55 tahun dengan penyakit penyerta berat, itu rentan meninggal.
“Kita berharap bisa menemukan kasus dengan cepat, karena itu berpengaruh pada penyembuhan, kalau kita menemukan sejak awal, dampaknya tidak akan jadi fatal,” pungkasnya.***
Editor: denkur