Pengaruh makin populer dan canggihnya gadget, omzet studio foto makin berkurang. Saat ini banyak orang yang datang ke warnet untuk ngeprint fotonya dalam gedgetnya ketimbang minta difoto.
DARA | BANDUNG – Penurunan omzet studi foto diakui oleh sejumlah pemilik atau pengelola studi foto itu, salah satunya pemilik studio foto Abadi Foto di Jalan Terusan Cibaduyut Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, Sahrudin.
Kata Sahrudin, penurunan omset dialami tahun ke tahun. Saat ini per hari paling mengantongi rupiah Rp100.000. Padahal, sebelumnya buming gedget bisa pengantongi Rp150.000 per hari.
Bahkan, masih kata Sahrudin, dulu sehari bisa mencapai tiga hingga lima orang yang ingin difoto atau cetak foto.
Peralatan yang dipakai Sahrudin sama dengan toko cetak foto yang lain, menggunakan kamera, komputer, lighting, dan kertas foto.
Awalnya diceritakan Sahrudin, mempunyai beberapa cabang foto studio. Tapi karena tidak ada lagi yang minat menjadi karyawannya terpaksa dia hanya mempunyai satu toko foto studio.
“Ditambah karena di zaman sekarang susah mencari orang yang benar-benar jujur terhadap pekerjaannya,” ujarnya.
Meski saat ini penghasilannya makin menurun, namun Sahrudin tetap fokus pada studio fotonya. Ia tak berminat alih profesi. Bahkan, ia berencana membuka fotocopy di studio fotonya. Sahrudin mengaku sangat menikmati pekerjaannya.
“ Kebanyakan orang mungkin sudah meninggalkan usaha seperti ini. Saya mah berhubung suka dalam dunia fotografer ‘ya sudah jalani saja. Rizki mah udah ada yang ngatur,” ujarnya.***
Wartawan (Job): Adinda Rohimah-Dela Fatimah Azzahra | Editor: denkur