Gegara Ketua Dewan tak Hadir, Aksi Demo Mahasiswa di Garut Diwarnai Kericuhan

Senin, 11 April 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Garut menemui massa aksi di halaman Gedung DPRD Garut (Fptp: Andre/dara..co.id)

Bupati Garut menemui massa aksi di halaman Gedung DPRD Garut (Fptp: Andre/dara..co.id)

Aksi demo mahasiswa juga berlangsung di Garut. Ribuan mahasiswa turun ke jalan lalu berkumpul di halaman gedung DPRD. Tiga tuntutan disampaikan dalam orasinya.


DARA – Ribuan mahasiswa itu bergabung dalam Forum Komunikasi BEM se-Kabupaten Garut. Aksi demo dimulai sekitar pukul 9.00 WIB dipusatkan di kawasan Simpang Lima, Kecamatan Tarogong Kidul.

Mereka membawa sejumlah spanduk dan poster yang bertuliskan kritikan kepada pemerintah. Lalu, peserta aksi bergantian melakukan orasi.

Ribuan mahasiswa yang berasal dari sejumlah kampus di Garut itu kemudian bergeser menuju Gedung DPRD Garut di Jalan Patriot.

Koordinartor Pusat BEM Garut, Firman Yusuf, mengatakan, ada tiga poin tuntutan yang disuarakan perwakilan dari 23 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai kampus di Kabupaten Garut dalam aksi damai tersebut.

Pertama, menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode. Kedua, agar pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM dan mengembalikan harga minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET).

Ketiga, menolak Ibu Kota Negara (IKN).

Menurut Firman, aksi yang dilakukan elemen mahasiswa ini berdasarkan hasil kajian yang sangat mendalam dari seluruh BEM se-Garut. Bukan merupakan gerakan yang ditumpangi oleh siapa pun. Apalagi adanya campur tangan dari pihak lain.

Aspirasi yang disampaikan para peserta aksi tersebut kemudian diterima oleh Bupati Rudy Gunawan, didampingi Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, dan Dandim 0611/Garut, Letkol CZI. Deni Iskandar yang turun langsung mengawal aksi tersebut.

Namun, sebagian masa aksi mengaku tidak puas dan kecewa karena Ketua DPRD Garut, Euis Ida Wartiah, tidak ikut hadir menemui mereka, dan hanya ditemui oleh Wakil Ketua DPRD, Enan.

Sejumlah massa yang kecewa pun kemudian meminta Euis agar hadir di sana, namun Bupati Rudy Gunawan menyampaikan bahwa Euis berhalangan hadir karena sedang sakit.

“Ibu ketua DPRD berhalangan hadir karena sedang sakit,” ucap Rudy.

Namun, bebarapa dari massa peserta aksi mengaku tak percaya dengan penjelasan bupati tersebut. Bahkan, mereka menilai jika Ketua DPRD Garut tidak serius menanggapi aspirasi mereka.

“Kalau sakit mana surat sakit dari dokternya. Dia (Ketua DPRD) tidak menghargai kami mahasiswa,” ujar salah seorang mahasiswa ngotot.

Tak ayal, hal itu pun memancing kemarahan beberapa peserta aksi lainnya di tengah teriknya sengatan matahari di siang itu hingga sempat menimbulkan keributan kecil adu jotos dan saling dorong di antara mereka.

Beruntung, Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, berhasil merendam dan menenangkan mahasiswa yang terlibat pertikaian tersebut.

“Mohon tenang, kita semua sedang melaksanakan ibadah puasa,” kata Kapolres menengahi.

Meskipun sempat terjadi ketegangan, namun aksi unjuk rasa mahasiswa di Garut itu berjalan lancar dan ditutup dengan penandatanganan surat kesepakatan antara mahasiswa dengan Pemda Garut dan anggota dewan.

Surat tersebut ditandatangani Bupati Rudy dan beberapa anggota dewan yang hadir. Sejumlah perwakilan mahasiswa juga ikut menandatangani surat tersebut.

Petisi yang ditandatangani pemerintah-mahasiswa itu kemudian dituntut untuk segera dikirimkan ke pemerintah pusat agar aspirasinya mahasiswa didengarkan.

“Saya besok akan mengurus setwan (Sekretarian Dewan) ke DPR RI dan meminta tanda terima sebagai bukti penyampaian aspirasi, untuk kemudian diberikan kepada mahasiswa,” ujar Rudy.

Sementara itu, Koordinator lapangan (Korlap) aksi, Farhan, menyebutkan bahwa pihaknya dari forum BEM Garut akan tetap mengawal seluruh aspirasi yang disampaikan hingga pusat sampai dua hari ke depan.

“Pokoknya dalam waktu dua hari harus sampai ke pusat. Kalau tidak, kita akan gelar aksi yang lebih besar lagi,” ucapnya.

Sekira pukul 12.15 WIB, massa peserta aksi pun kemudian membubarkan diri dengan tertib usai dilakukan penanadatanganan surat kesepakatan antara mahasiswa dengan pihak Pemda Garut dan anggota dewan.

Editor: denkur

Berita Terkait

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia
Si Propam Polres Garut Bakti Sosial di Pesantren Al Bayan
Antusias Pemilih Pemula Berikan Dukungan untuk Helmi Budiman di Pilkada Garut 2024
Bersama PT Ajaib Windu Jaya, Lapas Garut Salurkan Bantuan dan Pelatihan bagi UMKM
Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 
Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda
Berita ini 3 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 17:18 WIB

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia

Jumat, 15 November 2024 - 16:48 WIB

Si Propam Polres Garut Bakti Sosial di Pesantren Al Bayan

Jumat, 15 November 2024 - 16:40 WIB

Antusias Pemilih Pemula Berikan Dukungan untuk Helmi Budiman di Pilkada Garut 2024

Jumat, 15 November 2024 - 16:33 WIB

Bersama PT Ajaib Windu Jaya, Lapas Garut Salurkan Bantuan dan Pelatihan bagi UMKM

Jumat, 15 November 2024 - 16:14 WIB

Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?

Berita Terbaru

JABAR

Si Propam Polres Garut Bakti Sosial di Pesantren Al Bayan

Jumat, 15 Nov 2024 - 16:48 WIB