DARA | BANDUNG – Pemkot Bandung menggelar Operasi Pasar Murah (OPM) dengan menjual 8.000 paket sembako khusus bagi Rumah Tangga Miskin (RTM). Satu paket sembako terdiri atas 5 kilogram beras premium, 3 liter minyak goreng, 3 kilogram gula pasir, dan 1 kilogram daging sapi.
Satu paket sembako seharga Rp216.000 tersebut, pada OPM dijual hanya Rp100.000. Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, menyebutkan, OPM 2019 ini mendapat subsidi dari Pemprov Jawa Barat.
“Ini merupakan subsidi bantuan dari Provinsi Jawa Barat, kalau jumlahnya total paketnya sehargaRp216 ribu. Nah ada bantuannya dari provinsi Rp 16 ribu,” kata Oded saat pembagian sembako murah OPM 2019 di GOR C-Tra Arena, Jalan Cikutra, Bandung, kemarin.
Ia, sembako murah dalam OPM 2019 ini bisa meringankan beban masyarakat RTM saat bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri ini. “Saya berharap mudah-mudahan dengan OPM dapat membantu warga RTM sehingga mereka juga dapat beribadah dengan baik selama ramadan.”
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin), Elly Wasliah menyatakan, sembako murah bersubsidi akan dibagikan secara proporsional kepada 30 kecamatan. OPM akan dilakukan secara bertahap hingga Kamis (23/5/2019) mendatang.
“Rata-rata satu kecamatan memperoleh kuota 266 RTM. Sementara khusus Kecamatan Bandung Kulon dan Kecamatan Batununggal karena terdiri dari delapan kelurahan maka kuotanya berbeda menjadi 276 RTM,” katanya.
Elly menegaskan, skema pembagian sembako murah diatur oleh pihak kecamatan. Termasuk soal penentuan warga RTM yang akan diberi kupon untuk menebus sembako murah juga berdasarkan data dari aparat kewilayahan.
“By name dan by adress penerima OPM ini ditentukan atau diusulkan oleh camatnya masing-masing. Satu penerima manfaat hanya diperbolehkan menerima satu paket,” ujar dia.
Elly mengaku, Disdagin hanya membantu pendistribusiannya saja. Bahkan untuk pembayaran tebusan sembako murah, kecamatan diimbau menyetorkannya langsung kepada Bulog Provinsi Jawa Barat.
“Langsung uangnya ditransfer ke rekening Bulog. Jadi tidak lewat kami. Tapi kita monitor mana kecamatan yang selesai, mudah-mudahan tidak ada masalah,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan