“Pada intinya, diskusi yang kita bahas ini ingin merefleksikan sejauh mana perkembangan pembangunan di KBB, dari awal pemekaran hingga hari menginjak usia 13 tahun,” ujar Iman Nuryadin.
DARA | BANDUNG – Majelis Daerah (MD) Korps Alumn Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat sukses menyelenggarakan Web-Seminar (Webinar) dengan mengetengahkan isu Perspektif Percepatan Pembangunan di KBB, Sabtu (20/6/2020).
Bertindak sebagai Keynote Speaker Webinar tersebut, anggota DPR RI TB Ace Hasan Sadzily dengan menampilkan narasumber Ketua DPRD KBB Rismanto, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD KBB/Anggota Komisi 4 DPRD KBB Iwan Setiawan, Ketua KPU KBB Adie Saputro, Ketua PWI KBB Heni Suhaeni dan Praktisi Kuliner Usman Kartika dengan moderatoa Iman Nuryadin dan host Saepul Uyun.
Koordinator acara Webinar KAHMI KBB Iman Nuryadin mengatakan, webinar ini merupakan agenda silaturahmi dan diskusi anggota MD KAHMI KBB. Materi yang dibahas bertepatan dengan momentum Hari Jadi KBB ke-13.
“Pada intinya, diskusi yang kita bahas ini ingin merefleksikan sejauh mana perkembangan pembangunan di KBB, dari awal pemekaran hingga hari menginjak usia 13 tahun,” ujar Iman saat dihubungi dara.co.id, MInggu (21/6/2020).
Dalam diskusi tersebut, para nara sumber membahas tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lapangan kerja, kemerataan dan ketepatan tata ruang wilayah, optimalisasi potensi daerah dari kacamata masing-masing.
Salah seorang Presedium KAHMI KBB Iwan menyatakan kegiatan tersebut sebagai salah satu ajang menambah wawasan tentang isu kedaerahan. Selain itu, diskusi inipun bisa memberikan gambaran tentang capaian pemerintah dalam mengimplementasikan cita-cita pemekaran, salah satunya janji kesejahteraan.
Masalah kesejahteraan inipun, sambung Iwan menjadi point vital dari sebuah keberhasilan pembangunan di KBB. Karena kesejahteraan adalah ujung dari suksesnya mata rantai pembangunan.
“Mudah-mudahan saja dengan diskusi ini, berbagai permasalahan yang disebutkan di atas, bisa dikaji secara komprehesif dengan ketepatan dan keakuratan datanya,” ungkap Iwan.
Iwan juga menjelaskan, hasil diskusi ini akan akan diproyeksikan menjadi rumusan pemetaan masalah. Melalui diskusi tersebut, KAHMI bisa mengetahui dengan tepat tentang peran yang bisa diambil dalam mendorong percepatan pembangunan di KBB.
“Saya juga mengharapkan diskusi ini memberikan nilai lain yang bisa bermanfaat lebih dari sekedar hanya bertatap muka atau saling sapa di media zoom,” katanya.***