Geliat Ekonomi Konveksi di KBB kembali Bergairah

Rabu, 15 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kabid UMKM KBB, Wewen Sarwendah saat meninjau pengerjaan masker di tempat konveksi di Kampung Ngamprah Kidul RT 01/RW 02, Desa/Kecamatan Ngamprah, KBB, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020). (Foto: Heni Suhaeni/dara.co.id)

Kabid UMKM KBB, Wewen Sarwendah saat meninjau pengerjaan masker di tempat konveksi di Kampung Ngamprah Kidul RT 01/RW 02, Desa/Kecamatan Ngamprah, KBB, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020). (Foto: Heni Suhaeni/dara.co.id)

“Alhamdulillah, kami dipercaya untuk membuat masker itu. Tidak tanggung-tanggung jumlah pesanannya mencapai 75.000 pcs,” ujar Ketua Forum UMKM KBB, Prana Azis Sasdara.

DARA | BANDUNG – Para pelaku konveksi yang tergabung dalam Forum Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, kebanjiran pesanan pembuatan masker kain di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Pesanan masker tersebut yakni dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung sebanyak 75.000 pcs, untuk dibagi-bagikan kepada masyarakat di KBB. Tentunya, hal tersebut menjadi sebuah keuntungan di tengah lesunya sektor ekonomi dalam kondisi wabah Covid-19.

“Alhamdulillah, kami dipercaya untuk membuat masker itu. Tidak tanggung-tanggung jumlah pesanannya mencapai 75.000 pcs,” ujar Ketua Forum UMKM KBB, Prana Azis Sasdara pada wartawan saat ditemui di Kampung Ngamprah Kidul RT 01/RW 02, Desa/Kecamatan Ngamprah, KBB, Rabu (15/4/2020).

Bagi UMKM, mendapat pesanan tersebut ibarat ketiban durian runtuh. Pasalnya, sejak pandemi Covid-19, usaha konfeksi pun anjlok karena pesanan produksi berkurang. Otomatis pendapatan para karyawannya ikut terkena imbasnya.

Justru setelah mendapatkan pesanan produksi masker dari Pemkab Bandung Barat, pendapatan para karyawan kembali bergairah. Menurut Prana, jika pada kondisi normal para penjahit rata-rata hanya mendapat upah Rp 600 ribu per pekan, saat ini justru berlipat hingga Rp 1,5 sampai Rp 2 juta per pekan.

Keuntungan lainpun dirasakan karyawan yang bertugas menyetrika dan bagian packing. Untuk karyawan yang menyetrika sekarang bisa mendapatkan upah Rp 200-300 ribu per pekannya.

“Bagi kami, sebagai pelaku usaha yang bergerak di bidang konveksi, tidak terlalu memperhitungkan keuntungan. Cukup bisa membayar upah mereka saja, bahagianya bukan main,” ujar Prana.

Dirinya pun mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bandung Barat yang peduli terhadap nasib para pelaku UMKM. Karena pesanan masker itu, peluang usahanya kian terbuka lebar karena mulai banyak pesanan dari daerah lain.

Ia juga mengungkapkan, untuk mengerjakan order tersebut dibantu 35 orang dengan sistim pengerjaannya disebar di lima tempat di luar Kecamatan Ngamprah, seperti di Kecamatan Cihampelas, Cililin, Cipatat dan Cikalongwetan.

Selain kebanjiran order masker, UMKM juga mendapat pesanan Alat Pelindung Diri (APD). Untuk APD, produksinya dipusatkan di Padalarang dengan pengerjaannya di Cipeundeuy, Gununghalu dan Batujajar.

“Sebelumnya kami ikut TOT (traning of trainer) pembuatan APD. Karena kami harus ada standarisasi seperti bahan yang dipakai itu non waterproof atau minimal micro faiber seperti itu,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Bidang UMKM pada Dinas UMKM dan Koperasi KBB, Wewen Sarwendah mengatakan, pemesanan masker diberikan kepada UMKM atas insiatif Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna. Ia menyatakan lega karena order itu jatuhnya kepada UMKM, yang saat ini kondisi usahanya sedang melemah.

“Mulanya saya bingung pesanan yang segitu banyak, apakah bisa dikerjakan sama UMKM atau tidak. Karena menyangkut modal dan hal lainnya. Tapi, ketika Bupati menyediakan modal sebesar Rp 80 juta, kebingunganpun bisa terpecahkan. Ternyata pesanan sebanyak itu, bisa rampung juga,” ungkap Wewen.***

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Baznas Kabupaten Bandung Dituntut Transaparan Kelola Dana Umat, Bupati: Kalau Amburadul Saya Malu
Bupati Bandung Barat Terkesan Susah Ditemui, KSPSI Sentil Sekda Harus Tanggungjawab
Hadiri Sertijab BPK RI, Bupati Jeje Ismail Ucapkan Terima Kasih
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Kamis 13 Maret 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Kamis 13 Maret 2025
Pokja PWI Kota Bandung Tebar Paket Buka Gratis
Miris, Awal Tahun Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Bandung Barat Cukup Tinggi
Begini Cara Mengatasi Banjir di Dayeuhkolot
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 13 Maret 2025 - 22:54 WIB

Baznas Kabupaten Bandung Dituntut Transaparan Kelola Dana Umat, Bupati: Kalau Amburadul Saya Malu

Kamis, 13 Maret 2025 - 13:27 WIB

Hadiri Sertijab BPK RI, Bupati Jeje Ismail Ucapkan Terima Kasih

Kamis, 13 Maret 2025 - 08:37 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Kamis 13 Maret 2025

Kamis, 13 Maret 2025 - 08:34 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Kamis 13 Maret 2025

Rabu, 12 Maret 2025 - 11:42 WIB

Pokja PWI Kota Bandung Tebar Paket Buka Gratis

Berita Terbaru


 Gedung Merah Putih, KPK Jakarta
(Foto: KPK)

HEADLINE

Dugaan Korupsi Dana Iklan Bjb, KPK Umumkan Lima Tersangka

Kamis, 13 Mar 2025 - 23:27 WIB


Personel Sat Samapta Polres Garut bersama BPBD Garut mengevakuasi pohon tumbang yang menutup jalan di Jalan Raya Samarang, Kampung Cireungit, Desa Mekargalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (13/3/2025) sore.(Andre/dara)

HEADLINE

Pohon Tumbang, Arus Lalu Lintas Samarang-Garut Macet Parah

Kamis, 13 Mar 2025 - 21:57 WIB