DARA | SOREANG – Generasi muda harus memahami sejarah kebangsaan. Ini perlu sebagai langkah awal bagi tumbuhnya kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bandung H Iman Irianto Sudjana Ssos Map menyatakan itu saat membuka Saresehan Wawasan Kebangsaan Bagi Kalangan Masyarakat dan Generasi Muda, se Kabupaten Bandung di Aula Serbaguna Koperasi Peternak Bandung Selatan di Pangalengan Selasa (25/6/2019). Kegiatan serupa dilaksanakan juga di Padepokan Budaya Giri Harja III Desa Manggahang Rabu (26/6/2019).
Di hadapan peserta saresehan, Iman memaparkan, Indonesia sejak tahun 1945 beberapa kali mengalami gangguan dari sementara pihak. Yang pertama lanjut dia, tiga tahun setelah merdeka Indonesia mengalami ujian dengan munculnya sementara pihak yang berafiliasi pada komunisme Unia Sovyet. Di bawah pimpinan Partai Komunis Indonesia (PKI) Muso dan kawan-kawanya mendeklarasikan Republik Rakyat Indonesia yang mendapat dukungan dari Partai Komunis Uni Sovyet.
Pemberontakan terhadap NKRI ini lanjut Iman ditumpas oleh TNI. Selang beberapa waktu kemudian muncul lagi gerakan separatis Darull Islam (DI) dibawah pimpinan Sekar Madji Maridjan Kartosuwiryo. “Indonesia bersama rakyat dan TNI menumpas gerakan DI/TII ini. Kedua pemebrontakan itu dipadamkan oleh kekuatan TNI bersama rakyat. Bahkan di saat akhir gerakan DI TII ini, rakyat berpartisipasi langsung dengan terlibat menjadi “pagar betis” untuk menghambat gerakan pasukan DI/TII,”katanya.
Ujian demi ujian baik yang ingin mendirikan negara dalam bentuk ,lain mapun yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI terus bergulir namun, lanjut Iman semuanya bisa ditumpas. Ke depan ujian itupun akan ada. Karena itu generasi muda harus memahami falsapah Bangsa Indonesia termasuk sejarah pendirian NKRI.
Dalam sejarah kekinian menurut Iman, Uni Sovyet disintegrasi menjadi negara negara kecil. Penyebabnya kata Iman, karena tidak memiliki rasa kesatuan dan persatuan di kalangan masyarakatnya. Indonesia harus mempertahankan rasa kesatuan dan persatuan itu, menurut Iman untuk ini pahami sejarah Panca Sila serta UUD 1945.
Di bagian lain Kepala Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Bangsa Aleks Sudiro, mengatakan kegiatan saresehan ini bertujuan menjadi gerakan stimulan untuk meningkatkan rasa solideritas dan memantapkan pola pikran kebangsaan di kalangan masyarakat.
Kegiatan dua hari sejak 25 – 26/6/2019 ini di lokasi yang berbeda diikuti oleh tak kurang dari 150 peserta dari kalangan pelajar dan pemuda. Adapun para nara sumber, Kesbangpol Kabupaten Bandung mendatangkan dari unsur Kodim, Lanud Sulaeman Kepolisian, Perguruan Tinggi dan ekspert lainya di bidang organisasi sosial kemasyarakatan.**
Wartawan: Bima Satriyadi | editor : Aldinar